Pertamina Patra Niaga bantu pengelolaan sampah organik di Kota Jambi

id ternak maggot Jambi, pengelolaan sampah Kota jambi,Pertamina patra niaga jambi

Pertamina Patra Niaga bantu pengelolaan sampah organik di Kota Jambi

Apartemen Maggot 21 yang dikelola Pertamina Patra Niaga di Kota Jambi yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, Kamis (15/8/2024). (ANTARA/HO-Pertamina Patra Niaga)

Jambi (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Sumbagsel membantu pengelolaan sampah organik di Kota Jambi melalui Program Apartemen Maggot 21 untuk mengurangi tumpukan sampah dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan di Jambi, Jumat, mengatakan Program Apartemen Maggot 21 merupakan bentuk komitmen Pertamina dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 8 yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta tujuan nomor 12 terkait konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Pihaknya menggandeng masyarakat untuk berupaya menghadirkan program-program inovatif untuk masyarakat dan lingkungan.

Program ini, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi inisiator yang baik dan dapat direplikasi di lokasi lain agar pengelolaan sampah organik semakin masif dan bernilai ekonomis bagi masyarakat. Dalam upaya pengelolaan sampah organik ini di Kelurahan Bakung Jaya, Kota Jambi, terfokus pada budi daya BSF untuk mengurangi tumpukan sampah melalui pemisahan dan pengolahan menjadi pakan maggot, yang kemudian diolah menjadi produk turunan bernilai ekonomis, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya.

BUMN migas ini juga menyediakan fasilitas bangunan dan sarana pendukung senilai Rp120 juta untuk budi daya dan produksi maggot BSF.

Melalui Apartemen Maggot 21, lanjutnya, sekitar 900 kg sampah organik per bulan berhasil dikelola menjadi pakan maggot.

Ketua Kelompok program Apartemen Maggot 21 Wahyu mengatakan program ini dapat memproduksi 300 kg maggot per bulan, sehingga produk turunan yang dihasilkan berupa pakan ternak, unggas, dan perikanan, dapat mencapai 400 kg per bulan dan dapat meningkatkan pendapatan anggota kelompok sebesar Rp3,2 juta per bulan.

Dia berharap program ini dapat menjadi contoh edukasi zero waste dan pemantik gerakan pengelolaan sampah di Kota Jambi.