Bandung (ANTARA) - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pemilik jenama fesyen Flashy berhasil memanfaatkan digitalisasi untuk menangkap peluang-peluang ekspansi bisnis.
Flashy, yang dikenal generasi 90-an sebagai jenama tas dengan harga terjangkau, kini telah bertransformasi menjadi jenama fesyen yang menawarkan banyak ragam produk.
Pendiri Flashy Windy Wulandry menuturkan bahwa digitalisasi mulai dimanfaatkan dalam kegiatan usahanya tahun 2019.
Digitalisasi memungkinkan jenama asal Kota Bandung ini memanfaatkan peluang-peluang bisnis baru dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Kini konsumen produk Flashy tidak hanya terbatas di Kota Bandung. Produk mereka sudah mencapai konsumen di daerah-daerah lain di Indonesia dan negara tetangga, Malaysia.
"Sekarang kan sudah banyak marketplace gitu ya, kayak misalnya Tokopedia, dengan ini Flashy itu bisa dijual ke seluruh Indonesia. Bahkan akhirnya ada juga pelanggan dari luar negeri, kayak dari Malaysia, dia jadi bisa beli," kata Windy di gerai Flashy di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Kamis (13/6).
Berita Terkait
Pertamina: Digitalisasi agar distribusi elpiji subsidi tepat sasaran
Rabu, 29 Mei 2024 13:22 Wib
Digitalisasi sentuh program imunisasi
Selasa, 21 Mei 2024 3:00 Wib
BI sebut indeks skor rata-rata digitalisasi Pemda di Sumsel 91,35
Jumat, 1 Maret 2024 1:58 Wib
Desa Lubuk Batang Baru OKU luncurkan Aplikasi Desa Pedia
Kamis, 28 Desember 2023 16:43 Wib
Pemkab OKU Timur luncurkan Program Cemerlang pacu mutu pendidikan
Rabu, 27 Desember 2023 14:02 Wib
ANTARA dalam sejarah, strategis dan industri media
Senin, 4 Desember 2023 7:30 Wib
BPKP sebut digitalisasi satu upaya cegah korupsi
Selasa, 7 November 2023 21:09 Wib
Pertamina gelar Digital Expo 2023 pertemuanpraktisi digital
Rabu, 1 November 2023 14:51 Wib