Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, impor beras secara keseluruhan menjadi alasan harga beras Singapura termasuk salah satu yang termurah.
Singapura bukan merupakan negara produsen, melainkan negara yang berfokus pada konsumsi dalam hal beras. Singapura banyak mendatangkan beras dari Thailand, Pakistan, dan Vietnam.
"Dia (Singapura) enggak punya pangan, enggak menghasilkan pangan apa pun, semuanya impor jadi strateginya beda. Kalau di Singapura, bagaimana caranya harga serendah mungkin karena yang produsen bukan mereka," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri di Jakarta, Senin.
Harga eceran beras di Singapura pada 2024 tercatat 1,06 dolar Singapura per kilogram (kg) atau sekitar Rp12.324 per kg. Untuk grosir tercatat sebesar 0,48 dolar Singapura per kg atau Rp8.580 per kg.
Menurut Tito, murahnya harga beras di Singapura dikarenakan Pemerintah Singapura yang tidak perlu menyesuaikan dengan harga di tingkat petani selaku produsen.
Berita Terkait
Hingga Oktober, produksi beras di Sumsel capai 1,63 juta ton
Rabu, 16 Oktober 2024 7:36 Wib
Harga pangan Senin fluktuatif, cabai rawit turun jadi Rp45.870 per kg
Senin, 14 Oktober 2024 9:49 Wib
Terekam CCTV, 2 pencuri 12 karung gabah berakhir di kantor polisi
Minggu, 13 Oktober 2024 16:17 Wib
Harga pangan di Jumat mayoritas turun: Bawang merah Rp28.720 per kg
Jumat, 11 Oktober 2024 9:47 Wib
Bulog Ogan Komering Ulu kerahkan 30 truk angkut beras bantuan pangan
Kamis, 10 Oktober 2024 20:23 Wib
Bulog distribusikan 966 ton beras bantuan pangan di OKU Raya
Senin, 7 Oktober 2024 18:42 Wib
Bulog serap 8 ribu ton beras petani di OKU Timur
Senin, 7 Oktober 2024 13:46 Wib
Bulog OKU distribusikan 243 ton beras bantuan pangan periode Oktober 2024
Minggu, 6 Oktober 2024 19:03 Wib