Dinkes Ogan Komering Ulu gelar fooging antisipasi DBD

id Penyakit DBD,nyamuk aedes aegypti, pengasapan nyamuk, Dinas Kesehatan OKU

Dinkes Ogan Komering Ulu gelar fooging antisipasi DBD

Petugas Dinas Kesehatan OKU melakukan pengasapan di daerah rawan DBD, Jumat (7/7/2023). (ANTARA/Edo Purmana/23)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan melakukan fogging atau pengasapan sarang nyamuk untuk mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes OKU Andi Prapto di Baturaja, Jumat mengatakan pengasapan dilakukan di Kelurahan Sekarjaya, Kecamatan Baturaja Timur karena daerah rawan DBD.
 

"Fogging kami lakukan setelah adanya seorang warga di Sekarjaya yang dirawat di rumah sakit akibat terjangkit DBD," katanya.
 

Menyikapi hal itu, Dinas Kesehatan OKU menerjunkan tim guna melakukan pengasapan di sejumlah titik di Kelurahan Sekarjaya, terutama di sekitar rumah pasien yang menderita DBD.
 

Dia menjelaskan, fogging merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran penyakit demam berdarah melalui pengasapan sarang nyamuk aedes aegypti.
 

Menurut dia cuaca kurang baik atau musim hujan yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir cenderung menyebabkan berkembangnya nyamuk aedes aegypti penyebar DBD karena banyak terdapat genangan air.

Oleh sebab itu, pihaknya melakukan upaya fogging untuk membunuh jentik nyamuk penyebab demam berdarah.

Selain itu, sebagai upaya mengantisipasi penyebaran DBD, Dinas Kesehatan OKU juga menyebar bubuk Abate ke seluruh puskesmas untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Namun yang paling efektif untuk mencegah penyebarannya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan atau melakukan cara 3M, yakni mengubur, menutup, dan menguras," jelasnya

Sementara, Pelaksana Tugas Kepala Puskesmas Sekarjaya, Ansori menambahkan, pengasapan dilakukan pihaknya di dua titik permukiman padat penduduk di kelurahan setempat sebagai upaya pencegahan meluasnya penyebaran DBD di wilayah itu.

"Upaya pencegahan harus dilakukan mengingat pada tahun ini saja hingga Juli 2023 sudah ada dua orang warga kami yang terjangkit penyakit DBD," ujarnya.