Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis dewasa Tiara Puspita, M.Psi.,Psikolog mengingatkan bahwa keterampilan yang dimiliki seorang karyawan, terutama keterampilan non-teknis (soft skill), perlu senantiasa dikembangkan seiring dengan naiknya jenjang karier.
Pengembangan keterampilan tersebut harus tetap dilakukan terlepas dari seseorang sudah bekerja selama bertahun-tahun dan merasa sudah menjadi orang yang ahli di bidangnya (expert).
"Walaupun seseorang sudah expert, tapi biasanya, apalagi kalau kita ngomongin soal karier–ada jenjang karier yang semakin lama semakin tinggi–dan kebutuhannya pun (keterampilan non-teknis) bisa berbeda," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia itu saat dihubungi ANTARA melalui sambungan telepon, Senin.
Ketika jenjang karier semakin tinggi, kata Tiara, keterampilan non-teknis yang dibutuhkan justru semakin general atau bersifat lebih luas di samping penguasaan terhadap keterampilan teknis (hard skill) tertentu.
"Artinya, seseorang harus bisa menguasai tidak hanya area spesifik tertentu saja yang dia kuasai tetapi cara dia mengelola bawahan, atau mengelola tim, bagaimana dia memimpin sebuah tim, bagaimana dia berkomunikasi, dan sebagainya," kata dia.
Berita Terkait
Menpora puji "skill" golf Shin Tae-yong
Sabtu, 5 Februari 2022 16:13 Wib
Konvergensi media dorong jurnalis miliki "skill" di berbagai bidang
Rabu, 17 November 2021 23:52 Wib
Digital skill dan rahasia kebangkitan ekonomi Indonesia
Jumat, 19 Maret 2021 10:32 Wib
Akademisi: Alih teknologi investor asing tingkatkan skill pekerja
Rabu, 30 Desember 2020 10:42 Wib
HPM tingkatkan kualitas SDM melalui "Honda Skill Contest 2020"
Sabtu, 15 Februari 2020 11:21 Wib
Siswa Indonesia lemah dalam kemampuan nonteknis
Minggu, 19 Januari 2020 21:33 Wib
13 tim marga batak sumsel adu skill futsal
Sabtu, 12 Oktober 2019 14:41 Wib
Kemenaker: Keterampilan syarat wajib hadapi dinamisnya dunia kerja
Selasa, 18 Juni 2019 8:57 Wib