Mensos sedang patenkan tongkat penuntun adaptif untuk tunanetra
Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan sedang mematenkan tongkat penuntun adaptif (TPA) di Jenewa, Swiss, yang berfungsi sebagai alat bantu jalan penyandang disabilitas netra.
"Sekarang sedang saya patenkan di Jenewa karena kemarin waktu saya presentasi di Jenewa banyak yang mau beli, saya bilang sebentar ini sedang saya patenkan," kata Tri Rismaharini saat menjadi pembicara dalam Dialog Ramadhan bertajuk "Peran Kartini Mengupas Permasalahan Bangsa" di Masjid Kampus Mardliyyah UGM, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu.
Risma menyebut berinisiatif mengembangkan tongkat tersebut karena teringat salah seorang warga penyandang tunanetra di Kota Surabaya.
Ia mengatakan saat menjadi Wali Kota Surabaya ada salah seorang warga penyandang tunanetra meninggal dunia akibat tidak mengetahui bencana banjir yang tiba-tiba datang.
"Ada warga saya yang tunanetra tidak tahu ada air datang kemudian dia meninggal. Oleh karena itu, saya ciptakan tongkat adaptif, kalau ada air datang tongkat akan berbunyi seperti sirine," ujar dia.
"Sekarang sedang saya patenkan di Jenewa karena kemarin waktu saya presentasi di Jenewa banyak yang mau beli, saya bilang sebentar ini sedang saya patenkan," kata Tri Rismaharini saat menjadi pembicara dalam Dialog Ramadhan bertajuk "Peran Kartini Mengupas Permasalahan Bangsa" di Masjid Kampus Mardliyyah UGM, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu.
Risma menyebut berinisiatif mengembangkan tongkat tersebut karena teringat salah seorang warga penyandang tunanetra di Kota Surabaya.
Ia mengatakan saat menjadi Wali Kota Surabaya ada salah seorang warga penyandang tunanetra meninggal dunia akibat tidak mengetahui bencana banjir yang tiba-tiba datang.
"Ada warga saya yang tunanetra tidak tahu ada air datang kemudian dia meninggal. Oleh karena itu, saya ciptakan tongkat adaptif, kalau ada air datang tongkat akan berbunyi seperti sirine," ujar dia.