BI ingatkan pemda di Sumsel waspadai pergerakan harga pangan

id sumsel,bank indonesia,bank sentral,bi sumsel,inflasi,harga pangan ,tpid

BI ingatkan pemda di Sumsel waspadai pergerakan  harga pangan

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Erwin Soeriadimadja memberikan sambutan pada acara High Level Meeting TPID se-Sumsel di Palembang, Sumsel, Senin (10/11/2022). ANTARA/HO-BI.

Palembang (ANTARA) - Bank Indonesia mengingatkan pemerintah daerah di Provinsi Sumatera Selatan untuk mewaspadai pergerakan harga pangan yang menunjukkan tren meningkat akibat pengaruh kenaikan bahan bakar minyak dan momen mendekati pengujung tahun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Erwin Soeriadimadja di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu, mengatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) perlu mewaspadai perkembangan harga pangan dengan memperkuat Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di seluruh Kabupaten/Kota.

Dari perkembangan inflasi yang terjadi sampai dengan September 2022, terdapat dua hal yang patut diperhatikan.

Menurut Erwin, yang pertama yakni penyesuaian harga BBM mendorong inflasi transportasi yang memberikan tekanan atau andil cukup besar yaitu 1,21 persen (mtm) kepada angka inflasi bulanan.

Kenaikan BBM memberi dampak bagi kenaikan tarif angkutan darat yang mendorong dampak lanjutan terhadap kenaikan harga-harga komoditas Volatile Food (VF - komoditas pangan bergejolak) seperti beras, bawang merah dan cabai merah.

Kemudian yang kedua, TPID mampu menekan dampak inflasi kenaikan Volatile Food yang tercermin dari inflasi Volatile Food yang turun dari 3,37 persen (mtm) pada bulan Juni 2022 menjadi minus 0,77 persen (mtm) pada bulan September ini.

“Ke depan, kita masih punya kesempatan lebih besar lagi untuk menurunkan angka inflasi Volatile Food seiring penguatan GNPIP di setiap Kabupaten/Kota” ujar Erwin.

BI juga mendorong pemerintah daerah di Sumatera Selatan segera menyalurkan program subsidi pangan untuk meredam gejolak inflasi setelah adanya kenaikan harga BBM.

BI sebagai Ketua TPID memberikan ruang bagi pemda-pemda untuk melakukan gerakan pengendalian inflasi pangan sesuai arahan dari pemerintah pusat.

Ia menilai langkah yang paling tepat yakni menyalurkan secepatnya subsidi yang sudah diatur oleh Kementerian Dalam Negeri seperti subsidi ongkos angkut dan subsidi pangan dan lainnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi Provinsi Sumatera Selatan pada bulan September 2022 mengalami inflasi sebesar 1,26 persen (mtm), 5,60 persen (ytd) dan 6,70 persen (yoy).

Penghitungan inflasi di Sumsel merupakan gabungan dari penghitungan inflasi di Kota Palembang dan Lubuklinggau dengan bobot inflasi masing-masing 93 persen dan 7 persen.

Beberapa komoditas dominan penyumbang andil inflasi kumulatif Januari sampai September 2022 yang kiranya menjadi perhatian TPID, antara lain bensin, cabai merah, beras, angkutan udara dan telur ayam ras.