SKK Migas: Produk dalam negeri sudah penuhi standarisasi migas

id migas,skk migas,produk dalam negeri

SKK Migas: Produk dalam negeri sudah penuhi standarisasi migas

Direktur Utama PT Teknologi Rekayasa Katup, Yon Ming, menunjukkan produk keran air (pulp) buatan pabriknya pada pameran Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional 2022 di Palembang, Selasa (5/6/22). (ANTARA/Dolly Rosana)

Untuk rotating mungkin perlu waktu, bukan tidak siap seperti, turbin yang perlu presisi

Palembang (ANTARA) - Produk dalam negeri yang dibuat para anak bangsa sudah memenuhi standarisasi sektor minyak dan gas (migas) yang berlaku secara internasional dengan tingkat keamanan tinggi.

Deputi Pengendalian Pengadaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Satwiko mengatakan produk dalam negeri saat ini sudah sangat siap memenuhi kebutuhan sektor migas di Tanah Air sehingga SKK Migas menargetkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas mencapai 60 persen pada 2022.

“Sebetulnya industri kita sudah sangat siap untuk bersaing, tapi memang kendala selama ini produsen yakni economies cost scale (skala produksi),” kata dia pada pada acara Pra Forum Kapasitas Nasional 2022 Wilayah Sumbagsel oleh SKK Migas dan KKKS di Palembang, Selasa.

Ketika perusahaan meningkatkan skala produksinya ternyata biaya produksi rata-rata bukannya menurun.

Jika hanya mengandalkan pasar domestik maka dipastikan membuat harga jual menjadi lebih mahal sehingga kondisi ini membuat produk nasional menjadi kurang berdaya saing,

Baca juga: SKK Migas: Survei seismik subvulkanik Jawa mencapai 820 km dari target 1.000 km
Oleh karena itu, SKK Migas akan membantu produk buatan dalam negeri itu bukan hanya mendapatkan tempat di dalam negeri tapi juga menyasar pasar global sehingga bisa meningkatkan skala ekonominya.

Saat ini banyak produk-produk Indonesia dibawa ke Singapura untuk kemudian di-brand ulang sebagai buatan negara tersebut.

“Seperti produk non-rotating, kita sudah benar-benar siap. Tapi untuk rotating mungkin perlu waktu, bukan tidak siap seperti, turbin yang perlu presisi,” kata dia.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi menambahkan saat ini yang menjadi fokus SKK Migas yakni bagaimana mempertemukan kebutuhan KKKS dengan pelaku industri.

“Pabrikan juga harus mengerti dan harus siap-siap dengan investasinya dan banyaknya perbaikan di sana-sini. Tapi, yakinlah dengan ada KKKS besar seperti Pertamina, Petro China dan lainnya, target pasar ini dapat tercapai,” kata dia.

Untuk itu, SKK Migas akan membantu memperkenalkan karya anak bangsa ke forum-forum internasional migas seperti yang dilakukan tahun ini di Kuala Lumpur, Malaysia dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Sementara itu, berdasarkan data SKK Migas disebutkan pihaknya sudah berhasil meningkatkan realisasi TKDN di bidang barang dan jasa di industri hulu migas sebesar 63 persen pada Mei 2022, meskipun pemerintah hanya menetapkan target 57 persen pada 2022.

Baca juga: Pertamina resmikan SP Beringin dukung ketahanan energi nasional
Nilai perkiraan pengadaan barang/jasa sebesar 5.200 juta dolar AS atau setara dengan Rp75 triliun, jika komitmen TKDN 2022 bisa direalisasikan maka diperkirakan sekitar Rp45 triliun pengadaan barang/jasa akan dinikmati oleh industri nasional.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan peran industri penunjang nasional dalam kancah sektor hulu minyak dan gas, SKK Migas dan KKKS kembali memfasilitasi pertemuan para pemangku kepentingan (stakeholder) industri hulu migas di area operasi Sumbagsel.

Pertemuan ini merupakan bagian dari Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional 2022 yang diselenggarakan di lima kota, yaitu Surabaya, Batam, Sorong, Balikpapan dan Palembang, yang masing-masing mewakili area operasi Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabanusa), Sumatra Bagian Utara (Sumbagut), Papua dan Maluku (Pamalu), Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), dan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di Palembang, 5-6 Juli 2022.

Direktur Utama PT Teknologi Rekayasa Katup Yon Ming mengatakan saat ini produk keran air (pulp) buatan pabriknya sudah menyasar pasar industri migas Tanah Air dan luar negeri.

Dengan produksi mencapai 12.000 unit per tahun, pihaknya kini menyuplai kebutuhan KKKS di sejumlah provinsi dan pasar industri bertemperatur tinggi.

"Produk kami sudah sesuai standar migas Amerika, tinggal saat ini mau pakai produk dalam negeri atau tidak. Untuk itu, kami meminta keberpihakan dari pemerintah dan pelaku migas Tanah Air," kata dia.
Baca juga: Indonesia gali potensi migas nonkonvensional
Baca juga: 25 kontraktor hulu migas perkuat sistem data vendor