YLK Sumsel bantu Pemkab Pali lobi pembangunan listrik desa

Bupati Pali Heri Amalindo (tengah) bersama Pembina YLK Sumsel Rizal Aprizal (kanan) (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumatera Selatan membantu Pemerintah Kabupaten Pali melobi atau melakukan komunikasi dengan pihak PT PLN untuk membangun jaringan listrik desa yang hingga kini belum mendapat pelayanan listrik.

"Sekarang ini masih banyak desa di Kabupaten Pali yang masyarakatnya belum mendapat pelayanan PLN, menurut Bupati Heri Amalindo ada puluhan desa tersebar di enam kecamatan membutuhkan sambungan listrik," kata Pembina YLK Sumsel Rizal Aprizal di Palembang, Senin.

Menurut dia, pihak PLN memiliki program pengembangan listrik desa, dengan bantuan melobi diharapkan program tersebut pada 2022 bisa dilakukan di Kabupaten Pali.

Peran PT PLN dalam menyediakan energi listrik di desa cukup besar untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kata Pembina YLK Sumsel itu.

Sementara Bupati Pali Heri Amalindo menambahkan pihaknya mengharapkan bantuan PLN dan semua pihak untuk mengembangkan listrik terutama di desa pelosok yang berbatasan dengan Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Banyuasin.

Melalui bantuan YLK Sumsel melakukan pendekatan dengan pihak PT PLN diharapkan dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan seluruh masyarakat desa di kabupaten ini bisa menikmati energi listrik dari perusahaan milik negara itu, ujar Bupati.

Sementara General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (S2JB) Bambang Dwiyanto menjelaskan bahwa rasio elektrifikasi di wilayah Sumsel sudah mencapai 98 persen sehingga perlu upaya lebih maksimal untuk segera menjadi 100 persen.

Untuk mewujudkan rasio elektrifikasi atau perbandingan jumlah rumah tangga yang telah dan belum berlistrik 100 persen di provinsi dengan 17 kabupaten/kota itu, pihaknya akan melanjutkan program listrik desa di sejumlah kabupaten di Sumsel.

Kabupaten yang menjadi sasaran program listrik desa itu di antaranya Kabupaten Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Kabupaten Banyuasin, ujar Bambang.