Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, siap membantu pemulangan warga daerah itu yang saat ini membutuhkan bantuan karena telantar dan kesulitan pulang kampung karena terdampak aturan darurat wabah COVID-19 di Papua.
"Untuk warga Garut di Papua yang telantar, kemarin informasinya lima orang, kami sudah perintahkan akan dilakukan evakuasi," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan Pemkab Garut sudah mendapatkan informasi adanya warga daerah ini yang membutuhkan bantuan pemerintah untuk kebutuhan sehari-hari selama bertahan di Papua dan biaya pulang ke Garut.
Terkait jumlahnya, kata dia, semula dilaporkan berjumlah lima orang, namun kabar terbaru bertambah menjadi 18 orang. Untuk itu Dinas Sosial Kabupaten Garut akan melakukan verifikasi.
"Kabarnya lima orang, tapi ada kabar 18 orang, kami belum tahu pasti jumlahnya. Kami serahkan ke dinas sosial untuk melakukan verifikasi," katanya.
Ia menyampaikan saat ini Pemkab Garut akan terus berkoordinasi dengan warga Garut yang bertahan di Papua untuk persiapan memberikan bantuan pemulangannya.
Selama ini, lanjut dia, ongkos untuk kepulangan mereka dari Papua ke Garut sudah habis digunakan biaya hidup selama bertahan di tengah wabah COVID-19.
"Uang untuk beli tiketnya sudah habis karena untuk menyambung hidup," kata Helmi.
Ia mengungkapkan saat ini penerbangan pesawat dari bandar udara di Papua belum dibuka, karena masih diberlakukannya darurat wabah COVID-19, jika sudah dibuka Pemkab Garut akan menyiapkan tiketnya.
"Penjemputan harus pakai pesawat, namun pesawat ini kabarnya tanggal 4 Juni, berarti hari Kamis, kalau tangga 7 berarti hari Minggu, nunggu pesawat yang ada dan kita siapkan tiketnya," katanya.