Tidak mampu beli pulsa listrik, empat rumah ludes terbakar

id Kebakaran,Pulsa listrik,Lampu teplok,Karang dapo,Muratara

Tidak mampu beli pulsa listrik, empat rumah ludes terbakar

Puing-puing sisa kebakaran yang menghabiskan empat rumah di RT 6 Kelurahan Karang Dapo, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Jumat dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah/Erwin Matondang/18)

....Listrik di rumah saya pakai pulsa, karena tidak punya uang untuk beli pulsa jadi suami saya pakai lampu minyak, mungkin lampunya meletus, tersenggol atau terjatuh tidak tahu, karena saat suami saya terbangun api sudah membesar....
Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Kebakaran hebat menghabiskan empat rumah di RT 6 Kelurahan Karang Dapo, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Jumat dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.

"Api pertama muncul dari salah satu rumah panggung terbuat dari kayu, kemudian melahap tiga rumah lainnya," kata Lurah Karang Dapo, Sulaiman Rozi di lokasi kebakaran, Jumat siang.

Dia mengungkapkan, empat rumah yang ludes terbakar tersebut adalah rumah Tiwir (60), Muya (70), Sukri (60) dan Esa (71), sedangkan rumah yang terdampak adalah rumah Sukarno (48), David (59) dan Ahyar (65).

Kebakaran yang terjadi selama satu jam lebih itu baru bisa dipadamkan setelah warga berjibaku memadamkan api dibantu petugas pemadam kebakaran dan tim reaksi cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan empat rumah tersebut, namun kerugian yang dialami keempat korban ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA News Sumsel, kebakaran tersebut terjadi diduga kuat bersumber dari lampu minyak teplok di salah satu rumah korban bernama Sukri.

Menurut keterangan istri korban, Harsakti mengungkapkan kebakaran memang berawal dari rumahnya, namun saat kejadian hanya ada suaminya saja di rumah, karena dirinya bekerja menyadap karet di Kecamatan Nibung.

"Di rumah hanya ada suami saya, karena saya dan anak saya tinggal di Kecamatan Nibung, saya bekerja menyadap karet, baru dapat kabar pagi tadi setelah ditelpon keluarga saya," katanya.

Lebih lanjut dia menceritakan, awal terjadi kebakaran diduga kuat bersumber dari lampu minyak teplok, karena saat kejadian kondisi listrik di rumahnya sedang padam lantaran tidak mampu lagi membeli pulsa listrik.

"Listrik di rumah saya pakai pulsa, karena tidak punya uang untuk beli pulsa jadi suami saya pakai lampu minyak, mungkin lampunya meletus, tersenggol atau terjatuh tidak tahu, karena saat suami saya terbangun api sudah membesar," ujarnya.