Tuan rumah PON harus sediakan Rp750 miliar

id pon, anggaran dana 720 miliar, tuan rumah pon, bali tuan rumah pon

Tuan rumah PON harus sediakan Rp750 miliar

Ilustrasi - Acara pembukaan PON XVIII di Stadion Utama Pekanbaru, Riau Selasa (11-9-2013) (FOTO ANTARA/Fachrozi Amri)

Denpasar, 30/11 (Antara) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan untuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 2020 harus mempersiapkan anggaran dana sedikitnya RpP750 miliar.

"Untuk menjadi tuan rumah PON mendatang, Bali harus mempersiapkan dana sedikitnya Rp750 miliar," kata Mangku Pastika, seusai acara "simakrama" atau tatap muka dengan masyarakat di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan untuk menjadi penyelenggaraan olahraga nasional ajang lima tahunan tersebut, selain menyiapkan dana juga harus menyiapkan atlet-atlet andal.

"Memang pemerintah pusat melalui KONI pusat akan membantu pendanaan untuk penyelenggaraan tersebut kepada tuan rumah, tetapi disatu sisi pihak tuan rumah juga harus menyiapkan infrastruktur penunjang olahraga lainnya yang berstandar nasional," ucap mantan Kapolda Bali itu.

Mangku Pastika lebih lanjut mengatakan di Bali masih banyak perlu pembenahan dan pembangunan sarana olahraga. Seperti membangun kolam renang dan pacuan kuda yang bertaraf nasional atau internasional.

"Kita saat ini belum memiliki kolam renang dan pacuan kuda yang bertaraf nasional dan internasional. Kalau menjadi penyelenggara PON kita harus memiliki semua sarana cabang olahraga tersebut," ujarnya.

Karena itu, semua sarana penunjang olahraga yang dipertandingkan harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Untuk saat ini dalam APBD 2014 belum ada penganggaran untuk membuat sarana tersebut.

"Mungkin untuk penganggaran persiapan menjadi tuan rumah PON, kita mulai tahun 2015. Itu harus dilakukan secara bertahap. Contohnya untuk merenovasi GOR Ngurah Rai di Kota Denpasar memerlukan dana miliaran rupiah," katanya.

Ia mengatakan persaingan dengan daerah lain untuk menjadi penyelengggara PON pada tahun 2020 cukup banyak, di antaranya Papua, Jawa Timur, dan Sumatera Barat.

"Memang persaingan dengan daerah lain cukup banyak untuk menjadi tuan rumah PON. Oleh karena itu, sebelum menyatakan siap, kita harus menyiapkan segala sarana dan prasarana itu," ujarnya.