Ogan Komering Ulu, Sumsel (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, menyebutkan bahwa lonjakan harga cabai disebabkan faktor musim hujan yang menyebabkan petani mengalami gagal panen.
"Seperti kita ketahui bersama per hari ini harga cabai merah keriting di OKU mencapai Rp100.000/kilogram (kg)," kata Kepala Disperindag OKU, Amzar Kristopa di Baturaja, Selasa.
Menurut Amzar, kenaikan harga cabai mencapai 30 persen tersebut disebabkan pasokan terbatas akibat petani mengalami gagal panen.
Dampak musim hujan banyak perkebunan cabai milik petani di berbagai daerah pemasok di Sumsel seperti di Musirawas dan Prabumulih yang terendam banjir.
Akibat curah hujan tinggi membuat ratusan hektare tanaman cabai rusak dan membusuk karena kelembaban tanah naik hingga petani gagal panen.
"Hal inilah yang membuat pasokan cabai ke Kabupaten OKU sangat terbatas hingga memicu lonjakan harga," jelasnya.
Terkait hal itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna mencari langkah konkret untuk menekan lonjakan harga cabai agar tidak terus merangkak naik di pasaran.
Berita Terkait
Gerakan bareng penyuluh pertanian di OKI tanam ribuan bibit cabai untuk jaga stok
Jumat, 22 Maret 2024 3:05 Wib
Kodam Sriwijaya gulirkan tanam cabai di rumah prajurit bantu tekan inflasi
Selasa, 12 Maret 2024 22:00 Wib
Pj Bupati Empat Lawang tanam seribu bibit cabai di pekarangan rumah dinas
Rabu, 6 Maret 2024 21:23 Wib
PKK Sumsel gelar gerakan tanam cabai di SMK
Senin, 4 Maret 2024 21:56 Wib
PKK OKI tanam 250 bibit cabai
Senin, 4 Maret 2024 21:22 Wib
TP PKK Muara Enim tanam cabai serentak
Senin, 4 Maret 2024 13:08 Wib
Cibinong tuan rumah Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Indonesia
Minggu, 3 Maret 2024 21:46 Wib
Sumsel berperan cukupi kebutuhan beras Jambi
Sabtu, 2 Maret 2024 21:30 Wib