Disperindag OKU sebut lonjakan harga cabai dampak musim hujan

id Harga cabai, musim hujan, kebun cabai, pasar tradisional, Disperindag OKU

Disperindag OKU sebut  lonjakan harga cabai dampak musim hujan

Pedagang cabai di Pasar Atas Baturaja, Kabupaten OKU, Selasa. (ANTARA/Edo Purmana/24)

Ogan Komering Ulu, Sumsel (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, menyebutkan bahwa lonjakan harga cabai disebabkan faktor musim hujan yang menyebabkan petani mengalami gagal panen.

"Seperti kita ketahui bersama per hari ini harga cabai merah keriting di OKU mencapai Rp100.000/kilogram (kg)," kata Kepala Disperindag OKU, Amzar Kristopa di Baturaja, Selasa.

Menurut Amzar, kenaikan harga cabai mencapai 30 persen tersebut disebabkan pasokan terbatas akibat petani mengalami gagal panen.

Dampak musim hujan banyak perkebunan cabai milik petani di berbagai daerah pemasok di Sumsel seperti di Musirawas dan Prabumulih yang terendam banjir.

Akibat curah hujan tinggi membuat ratusan hektare tanaman cabai rusak dan membusuk karena kelembaban tanah naik hingga petani gagal panen.

"Hal inilah yang membuat pasokan cabai ke Kabupaten OKU sangat terbatas hingga memicu lonjakan harga," jelasnya.

Terkait hal itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna mencari langkah konkret untuk menekan lonjakan harga cabai agar tidak terus merangkak naik di pasaran.