Jakarta (ANTARA) - Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI R.A. Adaninggar Primadia Nariswari mengimbau masyarakat tak perlu khawatir soal penyebaran nyamuk berbakteri Wolbachia yang dilakukan untuk menekan angka DBD di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Apa benar nyamuk ini hasil rekayasa genetik? kalau sudah mikir genetik pasti sudah mikir macam-macam, padahal sebenarnya nyamuk ini atau yang nanti disebarkan gak ada rekayasa genetik," katanya dalam akun instagram pribadinya @drningz di Jakarta, Jumat.
dr Ningz, sapaan akrabnya menyebutkan bakteri Wolbachia yang dapat mengurangi virus dengue merupakan bakteri alami yang terdapat pada 60 persen jenis serangga seperti lalat, ngengat, capung, dan kupu-kupu.
"Ini adalah bakteri yang alami ada, jadi gak dibuat-buat," tambahnya.
dr Ningz menjelaskan bakteri Wolbachia dapat diperbanyak dengan cara mengawinkan nyamuk yang sudah memiliki bakteri tersebut dengan nyamuk yang tidak memilikinya.
Berita Terkait
Dinkes Sumsel antisipasi lonjakan kasus DBD
Rabu, 20 November 2024 6:03 Wib
Dinkes Sumsel hadirkan program kawasan bebas jentik di sekolah
Jumat, 15 November 2024 19:30 Wib
Dinkes OKU imbau warga waspada DBD di musim penghujan
Senin, 11 November 2024 20:30 Wib
Hingga November 2024, Dinkes Sumsel deteksi 5.243 kasus DBD
Jumat, 8 November 2024 9:01 Wib
Pj Wako Palembang ingatkan warga tingkatkan PHBS di musim hujan
Kamis, 7 November 2024 20:00 Wib
Memahami fase perjalanan klinis DBD bantu selamatkan nyawa
Selasa, 16 Juli 2024 10:49 Wib
Dinkes Palembang gelar fogging gratis
Jumat, 12 Juli 2024 20:30 Wib
Kiat jaga kesehatan ketika memasuki masa pancaroba
Minggu, 7 Juli 2024 18:58 Wib