Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) menyiapkan skema untuk mengantisipasi potensi kegagalan panen produk pertanian jelang musim kemarau tahun ini.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi kepada wartawan, di Palembang, Sabtu, mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim kemarau tahun ini akan lebih kering ketimbang tiga tahun lalu.
Informasi dari BMKG tersebut menyebutkan adanya fenomena El-Nino menjadi salah satu faktor penyebab peningkatan cuaca saat musim kemarau di mulai sekitar bulan April/Mei 2023.
"Ya, ancaman kekeringan ini berpotensi pula meningkatkan kemungkinan itu, kegagalan panen padi, sayuran dan semacamnya, jadi segera ditanggulangi," kata dia lagi.
Menurut dia, skema penanggulangan tersebut, di antaranya meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kelayakan kondisi sumber-sumber air (irigasi, embung, waduk, dan sejenisnya).
Kemudian, melakukan gerakan pengamanan pertanaman, dengan cara memperbaiki saluran dan tanggul air, menempatkan pompa dan peralatan penyaluran air.
Selain itu, ia menyebutkan, berdasarkan arahan dari gubernur, setiap kepala daerah diminta lebih memasifkan upaya sosialisasi kepada petani untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani.
“Aksi skema ini fokusnya memastikan ketercukupan air dan itu sudah dilaksanakan saat ini melibatkan mulitipihak termasuk upaya perlindungan (asuransi, Red),” kata dia pula.
Dia menyatakan, berdasarkan pengalaman menghadapi kekeringan musim kemarau tahun 2016-2017, pompanisasi pengaliran air sangat efektif menjaga kelembapan lahan selama musim kering sehingga berhasil panen.
Penempatan pompanisasi itu menyasar ke beberapa daerah yang memiliki lahan sawah tadah hujan, di antaranya seperti Kabupaten Musi Rawas, Palembang, dan Banyuasin.
Lalu, lahan sawah lebak seluas 266.293 hektare, lahan sawah irigasi 92.729 hektare, lawah pasang surut 255.921 hektare yang ada di daerah-daerah lain juga dilakukan hal yang sama, dengan begitu produksi pertanian di Sumsel tetap terjaga.
“Kami pernah melewati kekeringan seperti itu sebelumnya, bahkan 5-6 bulan tanpa air di tahun 2016-2017, berhasil panen dan tidak berdampak terhadap stok pangan. Mudah-mudahan tahun ini juga demikian,” katanya lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumsel menyiapkan skema antisipasi gagal panen jelang musim kemarau
Berita Terkait
Polres OKI tangkap tiga pelaku begal sopir truk melintasi Mesuji
Kamis, 2 Mei 2024 12:36 Wib
Rajawali Medan 'tak bisa terbang' lawan Pelita Jaya
Kamis, 2 Mei 2024 12:24 Wib
Temui Netanyahu, AS tegaskan penentangan atas serangan Israel di Rafah
Kamis, 2 Mei 2024 12:24 Wib
BNI danai akuisisi PLTB Sidrap oleh Barito Group
Kamis, 2 Mei 2024 11:41 Wib
Rupiah menguat, pasar masih cerna pernyataan Gubernur The Fed
Kamis, 2 Mei 2024 11:40 Wib
Mendikbudristek titip pesan lanjutkan semangat Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 11:39 Wib
Harga emas Antam meroket jadi Rp1,327 juta per gram
Kamis, 2 Mei 2024 10:18 Wib
Setelah pensiun, Momota ingin tetap berada di dunia bulu tangkis
Kamis, 2 Mei 2024 10:03 Wib