PSSI pertimbangkan majukan jadwal malam Liga 1 usai tragedi Kanjuruhan
Jakarta (ANTARA) - PSSI mempertimbangkan untuk memajukan jadwal pertandingan malam Liga 1 Indonesia 2022-2023 pascakerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10), yang mengakibatkan lebih dari 120 orang meninggal dunia.
"Setelah kejadian itu, ada beberapa pendapat yang menyatakan keinginan untuk mempercepat jadwal atau pertandingan tidak dilangsungkan pada larut malam. Ini menjadi pertimbangan yang baik dan memang harus diakomodasi PSSI dan LIB (operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru-red)," ujar Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Baca juga: Presiden FIFA berikan pernyataan soal tragedi Kanjuruhan
Menurut Yunus, penyusunan jadwal Liga 1 Indonesia 2022-2023 sudah disepakati oleh semua pemangku kepentingan kompetisi termasuk LIB, PSSI, sponsor dan panitia pelaksana pertandingan.
Meski demikian, dirinya tidak menampik terjadi beberapa kondisi yang mengganggu keamanan terutama pada pertandingan malam hari.
Baca juga: Bonek: Kemenangan Persebaya tak berarti dibandingkan hilangnya nyawa
"Memang dalam perjalanannya ada hal-hal yang tidak baik khususnya terkait keamanan," tutur Yunus.
Persoalan jadwal malam ini sebenarnya sudah dikritik oleh beberapa klub sebelum Liga 1 Indonesia 2022-2023 bergulir.
Tim-tim seperti Persib dan Persebaya menganggap jadwal malam, yang dimulai pukul 20.00 WIB atau 20.30 WIB, merugikan mereka karena dapat mengganggu kesehatan pemain.
Baca juga: Sriwijaya Mania sesalkan tembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan Malang
Ketika itu, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengakui bahwa pemegang hak siar berperan dalam penyusunan jadwal tersebut.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa unsur pemegang hak siar harus diikuti dalam menyusun jadwal. Menurut mereka, pada jam segitu lah penonton sudah santai di rumah sambil menunggu istirahat," kata Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita pada Juli 2022.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk ke area lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya. Pertandingan itu dimulai pukul 20.00 WIB.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.
Suporter yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion dan berebut mencari jalan keluar. Mereka mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.
Sampai Minggu pukul 15.45 WIB, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mencatat ada 125 orang kehilangan nyawa akibat peristiwa tersebut.
Mulai Minggu (2/10), LIB telah memutuskan untuk menunda Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama satu minggu.
"Setelah kejadian itu, ada beberapa pendapat yang menyatakan keinginan untuk mempercepat jadwal atau pertandingan tidak dilangsungkan pada larut malam. Ini menjadi pertimbangan yang baik dan memang harus diakomodasi PSSI dan LIB (operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru-red)," ujar Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Baca juga: Presiden FIFA berikan pernyataan soal tragedi Kanjuruhan
Menurut Yunus, penyusunan jadwal Liga 1 Indonesia 2022-2023 sudah disepakati oleh semua pemangku kepentingan kompetisi termasuk LIB, PSSI, sponsor dan panitia pelaksana pertandingan.
Meski demikian, dirinya tidak menampik terjadi beberapa kondisi yang mengganggu keamanan terutama pada pertandingan malam hari.
Baca juga: Bonek: Kemenangan Persebaya tak berarti dibandingkan hilangnya nyawa
"Memang dalam perjalanannya ada hal-hal yang tidak baik khususnya terkait keamanan," tutur Yunus.
Persoalan jadwal malam ini sebenarnya sudah dikritik oleh beberapa klub sebelum Liga 1 Indonesia 2022-2023 bergulir.
Tim-tim seperti Persib dan Persebaya menganggap jadwal malam, yang dimulai pukul 20.00 WIB atau 20.30 WIB, merugikan mereka karena dapat mengganggu kesehatan pemain.
Baca juga: Sriwijaya Mania sesalkan tembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan Malang
Ketika itu, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengakui bahwa pemegang hak siar berperan dalam penyusunan jadwal tersebut.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa unsur pemegang hak siar harus diikuti dalam menyusun jadwal. Menurut mereka, pada jam segitu lah penonton sudah santai di rumah sambil menunggu istirahat," kata Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita pada Juli 2022.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk ke area lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya. Pertandingan itu dimulai pukul 20.00 WIB.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.
Suporter yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion dan berebut mencari jalan keluar. Mereka mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.
Sampai Minggu pukul 15.45 WIB, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mencatat ada 125 orang kehilangan nyawa akibat peristiwa tersebut.
Mulai Minggu (2/10), LIB telah memutuskan untuk menunda Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama satu minggu.