Pertamina resmikan SP Beringin dukung ketahanan energi nasional
Sumatera Selatan (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 beserta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina EP meresmikan Stasiun Pengumpul (SP) Beringin A, di Desa Beringin, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan untuk mendukung ketahanan energi nasional.
General Manager PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Agus Amperianto, di Lubai, Muara Enim, Senin, mengatakan SP Beringin A akan dioperasikan secara penuh oleh Prabumulih Field untuk menampung sekaligus mengolah gas dan kondensat yang diperoleh dari delapan sumur dalam pengembangan KKKS Pertamina EP.
Pada pelaksanaannya itu, SP Beringin A dibangun dengan rancangan meningkatkan kapasitas produksi gas bumi hingga mencapai 15 MMSCFD, dan sekaligus 382 BPD kondensat pada minyak, sehingga dianggap mampu mendukung ketahanan energi minyak dan gas bumi nasional.
"Menuju 15 MMSCFD itu ada delapan sumur bor yang pada tahun 2022 ini sudah didukung tiga sumur dengan kapasitas 8 MMSCFD, selebihnya dilakukan secara bertahap dalam proses mudah-mudahan 2023-2024 pengeboran selesai," kata dia.
Upaya itu agar mampu menekan ketergantungan pasokan minyak dan gas impor.
"Dari kapasitas yang dimiliki SP Beringin A itu akan diserap oleh beberapa perusahaan, terbesar di antaranya PT PUSRI dan Pertamina RU 3," katanya lagi.
Manager Senior Manajemen Proyek SKK Migas Noezran Azwar mengatakan, SP Beringin A yang mulai dibangun oleh tim dari Elnusa sejak Februari 2020 itu, saat ini sudah dapat dimanfaatkan sesuai jadwal.
Ia mengaku, meski ada beberapa hambatan pembangunan dampak pandemi COVID-19, namun pada proses pembangunan telah tercapai jam kerja selamat 1.088.204 jam per tanggal 17 Mei 2022 dan tanpa ada satu pun lost time incident (LTI).
"Sehingga patut diapresiasi perjuangan semua pihak terkait, khususnya tim pembangunan dari Elnusa yang bisa menyelesaikan tepat waktu meski kondisi berat karena COVID-19 dan keterbatasan lainnya," kata dia, pada seremoni peresmian SP Beringin A itu.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan Anggono Mahendrawan menyampaikan, kemampuan SP Beringin A dalam meningkatkan kapasitas produksi minyak dan gas hingga mencapai 15 MMSCFD dan 382 BPD kondensat itu sejalan dengan upaya mencapai target produksi nasional pada komoditas itu.
Pihaknya menargetkan produksi minyak dan gas nasional tersebut sebanyak 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 BSCFD untuk gas yang bakal dicapai pada tahun 2030 mendatang.
"Jadi sekali lagi untuk mendukung ketahanan energi nasional. Kami berharap Pertamina terus berinovasi, melalukan efisiensi, dan meningkatkan kualitas manajemen pengelolaan proyek, diiringi dengan kompetensi peningkatan sumber daya manusia, dan keteknikan yang tetap memprioritaskan keselamatan kerja,” katanya.
General Manager PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Agus Amperianto, di Lubai, Muara Enim, Senin, mengatakan SP Beringin A akan dioperasikan secara penuh oleh Prabumulih Field untuk menampung sekaligus mengolah gas dan kondensat yang diperoleh dari delapan sumur dalam pengembangan KKKS Pertamina EP.
Pada pelaksanaannya itu, SP Beringin A dibangun dengan rancangan meningkatkan kapasitas produksi gas bumi hingga mencapai 15 MMSCFD, dan sekaligus 382 BPD kondensat pada minyak, sehingga dianggap mampu mendukung ketahanan energi minyak dan gas bumi nasional.
"Menuju 15 MMSCFD itu ada delapan sumur bor yang pada tahun 2022 ini sudah didukung tiga sumur dengan kapasitas 8 MMSCFD, selebihnya dilakukan secara bertahap dalam proses mudah-mudahan 2023-2024 pengeboran selesai," kata dia.
Upaya itu agar mampu menekan ketergantungan pasokan minyak dan gas impor.
"Dari kapasitas yang dimiliki SP Beringin A itu akan diserap oleh beberapa perusahaan, terbesar di antaranya PT PUSRI dan Pertamina RU 3," katanya lagi.
Manager Senior Manajemen Proyek SKK Migas Noezran Azwar mengatakan, SP Beringin A yang mulai dibangun oleh tim dari Elnusa sejak Februari 2020 itu, saat ini sudah dapat dimanfaatkan sesuai jadwal.
Ia mengaku, meski ada beberapa hambatan pembangunan dampak pandemi COVID-19, namun pada proses pembangunan telah tercapai jam kerja selamat 1.088.204 jam per tanggal 17 Mei 2022 dan tanpa ada satu pun lost time incident (LTI).
"Sehingga patut diapresiasi perjuangan semua pihak terkait, khususnya tim pembangunan dari Elnusa yang bisa menyelesaikan tepat waktu meski kondisi berat karena COVID-19 dan keterbatasan lainnya," kata dia, pada seremoni peresmian SP Beringin A itu.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan Anggono Mahendrawan menyampaikan, kemampuan SP Beringin A dalam meningkatkan kapasitas produksi minyak dan gas hingga mencapai 15 MMSCFD dan 382 BPD kondensat itu sejalan dengan upaya mencapai target produksi nasional pada komoditas itu.
Pihaknya menargetkan produksi minyak dan gas nasional tersebut sebanyak 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 BSCFD untuk gas yang bakal dicapai pada tahun 2030 mendatang.
"Jadi sekali lagi untuk mendukung ketahanan energi nasional. Kami berharap Pertamina terus berinovasi, melalukan efisiensi, dan meningkatkan kualitas manajemen pengelolaan proyek, diiringi dengan kompetensi peningkatan sumber daya manusia, dan keteknikan yang tetap memprioritaskan keselamatan kerja,” katanya.