Mahasiswa Jepang kunjungi lahan penelitian "urban farming" Unsri
Palembang (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Kagoshima Jepang mengunjungi lokasi penelitian pertanian perkotaan (urban farming) dosen dan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) di kawasan Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Selasa.
Seorang mahasiswa Universitas Kagoshima Keita Goto mengunjungi lokasi penelitian "urban farming" milik dosen senior Unsri Prof.Benyamin Lakitan didampingi Sekjur Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Unsri Fitra G serta enam dosen dan mahasiswa Unsri yang sedang mengambil program doktoral dan magister pertanian.
Benyamin Lakitan kepada mahasiswa Jepang itu menjelaskan bahwa dia bersama sejumlah dosen dan mahasiswa Unsri berupaya bersama-sama mengembangkan penelitian pertanian perkotaan memanfaatkan lahan perkarangan rumahnya yang luasnya terbatas seoptimal mungkin.
Lahan perkarangan rumahnya yang terbatas dimanfaatkan untuk budi daya ikan dan aneka jenis tanaman sayuran dan obat-obatan.
Sebagian lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budi daya ikan lele, nila, dan betok yang di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran dan cabai dengan teknologi rakit apung memanfaatkan botol bekas dan bambu yang bisa dengan mudah ditemukan di kawasan permukiman.
Kemudian sekarang ini sedang dikembangkan optimalisasi lahan dengan cara tiga lapis/kegiatan dalam satu tempat (3 in 1) yakni lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budidaya ikan di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran dan cabai dengan teknologi rakit apung dan kerangka rambat sehingga bisa digunakan untuk budidaya tanaman sayuran seperti oyong dan buah-buahan seperti anggur dan melon yang pertumbuhannya merambat.
Selain itu bagian lahan lainnya dimanfaatkan untuk tanaman sayuran yang belum banyak di pasaran namun cukup banyak diminati masyarakat seperti caya, kale, talas, bayam merah, pakcoy, dan 'swiss chard' tanaman satu famili dengan bayam, serta ada juga ginseng dan porang.
"Bagi masyarakat dan mahasiswa yang ingin mengetahui cara mengembangkan pertanian urban, kami terbuka untuk membantu memberikan penjelasan dan mengajari praktiknya," Benyamin Lakitan.
Sementara mahasiswa Universitas Kagoshima Keita Goto mengatakan dirinya tertarik belajar dan mengikuti penelitian 'urban farming' bersama dosen dan mahasiswa Unsri Palembang.
"Saya berharap Prof.Benyamin bisa membantu dan memberikan kesempatan untuk saya melakukan penelitian di kawasan Jakabaring ini," kata mahasiswa Jepang yang akrab disapa dengan nama Goppy itu.
Seorang mahasiswa Universitas Kagoshima Keita Goto mengunjungi lokasi penelitian "urban farming" milik dosen senior Unsri Prof.Benyamin Lakitan didampingi Sekjur Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Unsri Fitra G serta enam dosen dan mahasiswa Unsri yang sedang mengambil program doktoral dan magister pertanian.
Benyamin Lakitan kepada mahasiswa Jepang itu menjelaskan bahwa dia bersama sejumlah dosen dan mahasiswa Unsri berupaya bersama-sama mengembangkan penelitian pertanian perkotaan memanfaatkan lahan perkarangan rumahnya yang luasnya terbatas seoptimal mungkin.
Lahan perkarangan rumahnya yang terbatas dimanfaatkan untuk budi daya ikan dan aneka jenis tanaman sayuran dan obat-obatan.
Sebagian lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budi daya ikan lele, nila, dan betok yang di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran dan cabai dengan teknologi rakit apung memanfaatkan botol bekas dan bambu yang bisa dengan mudah ditemukan di kawasan permukiman.
Kemudian sekarang ini sedang dikembangkan optimalisasi lahan dengan cara tiga lapis/kegiatan dalam satu tempat (3 in 1) yakni lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budidaya ikan di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran dan cabai dengan teknologi rakit apung dan kerangka rambat sehingga bisa digunakan untuk budidaya tanaman sayuran seperti oyong dan buah-buahan seperti anggur dan melon yang pertumbuhannya merambat.
Selain itu bagian lahan lainnya dimanfaatkan untuk tanaman sayuran yang belum banyak di pasaran namun cukup banyak diminati masyarakat seperti caya, kale, talas, bayam merah, pakcoy, dan 'swiss chard' tanaman satu famili dengan bayam, serta ada juga ginseng dan porang.
"Bagi masyarakat dan mahasiswa yang ingin mengetahui cara mengembangkan pertanian urban, kami terbuka untuk membantu memberikan penjelasan dan mengajari praktiknya," Benyamin Lakitan.
Sementara mahasiswa Universitas Kagoshima Keita Goto mengatakan dirinya tertarik belajar dan mengikuti penelitian 'urban farming' bersama dosen dan mahasiswa Unsri Palembang.
"Saya berharap Prof.Benyamin bisa membantu dan memberikan kesempatan untuk saya melakukan penelitian di kawasan Jakabaring ini," kata mahasiswa Jepang yang akrab disapa dengan nama Goppy itu.