Disdik Palembang masifkan sosialisasi vaksinasi anak 6-11 tahun

Palembang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Palembang, Sumatera Selatan, memasifkan sosialisasi kepada wali murid terkait pentingnya vaksinasi COVID-19 terhadap anak usia 6-11 tahun.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto di Palembang, Kamis mengatakan, sosialisasi tersebut digelar hampir setiap hari oleh para kepala sekolah, guru-guru dan komite-nya melalui daring ataupun langsung.

Mereka meyakinkan kepada para wali murid untuk tidak perlu ragu terhadap efikasi vaksin dan sehingga tidak terjerumus dari banyaknya kabar hoaks bahwa vaksin itu memberi dampak minor terhadap anak.

Sebab vaksin-vaksin tersebut sebelumnya sudah teruji secara klinis oleh Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan bersertifikat halal, sehingga aman digunakan anak-anak.

Termasuk, kata dia, sebelum melaksanakan vaksinasi kesehatan anak-anak diperiksa oleh tenaga medis terlatih.

Kemudian bila pun terjadi sesuatu hal setelah vaksinasi dilakukan maka Dinas Kesehatan bersama Komite Kejadian Ikutan Pascavaksinasi tentu bakal responsive menanganinya.

Menurut dia, percepatan vaksinasi anak merupakan prioritas mengingat vaksinasi tersebut penting karena mampu meningkatkan daya tahan tubuh anak sehingga terhindar dari paparan COVID-19.

Maka dari itu juga, kata dia, berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) vaksinasi tersebut menjadi syarat yang mendasar bagi anak-anak untuk bisa melangsungkan sekolah tatap muka (PTM).

"Kami berharap besar wali murid mendukung vaksinasi ini, sebab ada sekitar 40 persen cenderung masih ada penolakan wali murid untuk anaknya divaksin," kata dia.

Sehingga karena faktor penolakan tersebut, menurutnya, cukup mempengaruhi upaya percepatan vaksinasi anak 6-11 tahun di Palembang.

Berdasarkan rekap data Dinas Kesehatan Kota Palembang per Senin (7/2), vaksinasi dosis pertama anak usia 6-11 tahun sudah sebanyak 104.460 orang atau 61 persen dan vaksin dosis kedua sebanyak 2.941 atau satu persen dari jumlah keseluruhan target sasaran sebanyak 171.215 orang.