BPS: Ekonomi Indonesia kuartal IV 2021 tumbuh 5,02 persen
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada kuartal IV 2021 berhasil tumbuh 5,02 persen (yoy) atau jika dibandingkan dengan kuartal III-2021 tumbuh 1,06 persen (qtq).
“Ekonomi Indonesia triwulan IV 2021 tumbuh 1,06 persen (qtq) dan kalau saya bandingkan dengan triwulan IV 2020 tumbuh 5,02 persen (yoy),” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Margo menjelaskan kondisi ekonomi Indonesia mulai membaik pada kuartal IV setelah pada kuartal III sangat tertekan akibat merebaknya pandemi COVID-19 varian Delta yang hingga menyebabkan gelombang kedua.
Kasus harian COVID-19 menurun sangat signifikan pada kuartal IV 2021 sehingga terdapat perbaikan terhadap aktivitas dan mobilitas masyarakat yang akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Jadi mobilitas penduduk seiring penurunan kasus COVID-19 itu mengalami perbaikan pada kuartal IV,” ujarnya.
Perbaikan ini berpengaruh besar pada transportasi udara yang meningkat cukup tinggi 155,32 persen (qtq) atau 18,23 persen (yoy), angkutan laut 19,75 persen (qtq) atau 9 persen (yoy) dan angkutan rel 110,71 persen (qtq) atau 17,41 persen (yoy).
Demikian juga ke sektor pariwisata yakni ditunjukkan pada tingkat penghuni kamar yang pada kuartal IV 2021 juga meningkat 23,1 persen (qtq) dan 8,87 persen (yoy).
Aktivitas ekonomi di manufaktur yang berdasarkan data dari Bank Indonesia mencapai 50,17 persen juga menjadi sinyal pemulihan.
“Ini menunjukkan persepsi ekonomi menganggap ekonomi sedang mengalami ekspansi di kuartal IV,” tegasnya.
Berbagai capaian positif pada kuartal IV tersebut akhirnya menjadi salah satu pendorong realisasi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 mampu mencapai 3,69 persen.
“Ekonomi Indonesia triwulan IV 2021 tumbuh 1,06 persen (qtq) dan kalau saya bandingkan dengan triwulan IV 2020 tumbuh 5,02 persen (yoy),” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Margo menjelaskan kondisi ekonomi Indonesia mulai membaik pada kuartal IV setelah pada kuartal III sangat tertekan akibat merebaknya pandemi COVID-19 varian Delta yang hingga menyebabkan gelombang kedua.
Kasus harian COVID-19 menurun sangat signifikan pada kuartal IV 2021 sehingga terdapat perbaikan terhadap aktivitas dan mobilitas masyarakat yang akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Jadi mobilitas penduduk seiring penurunan kasus COVID-19 itu mengalami perbaikan pada kuartal IV,” ujarnya.
Perbaikan ini berpengaruh besar pada transportasi udara yang meningkat cukup tinggi 155,32 persen (qtq) atau 18,23 persen (yoy), angkutan laut 19,75 persen (qtq) atau 9 persen (yoy) dan angkutan rel 110,71 persen (qtq) atau 17,41 persen (yoy).
Demikian juga ke sektor pariwisata yakni ditunjukkan pada tingkat penghuni kamar yang pada kuartal IV 2021 juga meningkat 23,1 persen (qtq) dan 8,87 persen (yoy).
Aktivitas ekonomi di manufaktur yang berdasarkan data dari Bank Indonesia mencapai 50,17 persen juga menjadi sinyal pemulihan.
“Ini menunjukkan persepsi ekonomi menganggap ekonomi sedang mengalami ekspansi di kuartal IV,” tegasnya.
Berbagai capaian positif pada kuartal IV tersebut akhirnya menjadi salah satu pendorong realisasi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 mampu mencapai 3,69 persen.