Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan surplus perdagangan Republik Indonesia (RI) Oktober 2024 sebesar 2,74 miliar dolar AS, didorong oleh permintaan domestik yang relatif kuat.
“Kami memproyeksikan surplus perdagangan Indonesia menyusut menjadi 2,74 miliar dolar AS di bulan Oktober, turun dari 3,26 miliar dolar AS di bulan September,” kata Josua saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Ia menuturkan meskipun ekspor dan impor diperkirakan akan mencatat pertumbuhan tahunan, laju pertumbuhan impor diperkirakan akan melebihi laju pertumbuhan ekspor.
Pertumbuhan ekspor tahunan pada Oktober 2024 diperkirakan akan terus melambat, sejalan dengan pelemahan ekonomi global. Josua memproyeksikan pertumbuhan ekspor Indonesia melambat menjadi 2,80 persen year on year (yoy) pada Oktober 2024, turun dari 6,44 persen yoy pada September 2024.
“Perlambatan ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya permintaan global, terutama dari Tiongkok, dan berlanjutnya normalisasi harga komoditas,” ujarnya.Tiongkok, pasar ekspor utama Indonesia, telah menunjukkan tanda-tanda tren pertumbuhan yang cenderung “slower-for-longer”.
Berita Terkait
Fenomena "jastip", pisau bermata dua perdagangan Indonesia
Sabtu, 9 November 2024 15:33 Wib
Polres OKU ungkap kasus TPPO anak di bawah umur
Rabu, 6 November 2024 9:45 Wib
Bappebti pastikan ada wujud fisik dalam perdagangan emas digital
Selasa, 5 November 2024 16:36 Wib
Dua pekerja migran ilegal.wanita diselamatkan dari TPPO
Sabtu, 2 November 2024 17:42 Wib
Analis rekomendasikan saham pilihan perdagangan Kamis
Kamis, 31 Oktober 2024 8:33 Wib
Menkominfo tegaskan larang platform perdagangan Temu masuk Indonesia
Selasa, 1 Oktober 2024 21:52 Wib
Analis rekomendasikan saham pilihan perdagangan Senin
Senin, 30 September 2024 10:08 Wib
Analis rekomendasikan saham pilihan perdagangan Kamis
Kamis, 15 Agustus 2024 9:21 Wib