Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan Pengungsi Rohingya Lhokseumawe menyatakan bahwa warga Rohingya yang masih mengungsi di Balai Latihan Kerja Desa Meunasah Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh, tinggal 10 orang.
"Semua imigran Rohingya sudah dipindahkan ke Medan, Sumatera Utara, secara bertahap. Yang ada tinggal 10 orang lagi," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Pengungsi Rohingya Lhokseumawe Marzuki di Lhokseumawe, Minggu.
Ia menjelaskan, bahwa ada enam pengungsi Rohingya yang belum bisa dipindahkan ke Medan karena sakit dan empat pengungsi lain yang menunggu pemindahan ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: 51 imigran Rohingya di Aceh dipindahkan ke Sumatera Utara
Baca juga: Nelayan Aceh evakuasi kapal motor warga Rohingya terkatung-katung di laut
"Empat imigran Rohingya itu dalam satu keluarga. Mereka dipindahkan ke Makassar karena ada keluarganya yang sudah menetap kota itu. Saat ini masih dalam proses keimigrasian," kata Marzuki.
Ia mengatakan bahwa sebanyak 45 pengungsi Rohingya yang sebelumnya tinggal di BLK Lhokseumawe sudah dipindahkan ke Medan. Mereka menempati dua tempat penampungan di Medan bersama pengungsi Rohingya yang sudah lebih dulu dipindahkan ke sana.
"Pemindahan difasilitasi lembaga imigran internasional, IOM. Menyangkut kapan pemindahan imigran yang tersisa, kami belum mendapat informasi pastinya," kata Marzuki.
Sepanjang tahun 2020 ada 396 warga etnis Rohingya dari Myanmar yang mendarat di dua pantai di Kota Lhokseumawe.
Sebanyak 99 pegungsi Rohingya tercatat mendarat di Pantai Lancok pada 25 Juni 2020 dan sebanyak 297 orang lagi pada 27 September 2020 mendarat di Pantai Ujong Blang.
Mereka ditampung di BLK Desa Meunasah Mee Kandang, namun sebagian di antaranya memutuskan untuk kabur meninggalkan tempat penampungan.
Baca juga: ACT Sumsel galang solidaritas peduli terhadap muslim Rohingya
Baca juga: ACT kirim armada kemanusiaan bantu imigran Rohingya di Aceh Utara