Update 15 Juni: Warga Sumsel positif COVID-19 terus meningkat jadi 1.448 orang, kasus baru di Palembang 39 orang
Secara umum akhir-akhir ini kasus di Sumsel menurun, namun belum sepenuhnya terkendali
Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 terus meningkat hingga menembus 1.448 orang dengan penambahan 52 kasus baru pada 15 Juni serta memperlebar selisih kasus aktif dan selesai penanganannya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel Yusri mengatakan sebanyak 52 penambahan kasus baru pada hari ini Senin (15/6) berasal dari Kota Palembang (39 orang), Kabupaten Musi Banyuasin (12 orang) dan Kabupaten Banyuasin (satu orang).
"Secara umum akhir-akhir ini kasus di Sumsel menurun, namun belum sepenuhnya terkendali," ujarnya.
Sementara kasus sembuh juga bertambah 15 orang sehingga total sembuh di Sumsel menjadi 651 orang, sedangkan kasus meninggal bertambah dua kasus dan total 57 kasus.
Total kasus sembuh dan meninggal dihitung sebagai kasus selesai, kata dia, maka kasus aktif dalam penanganan di Sumsel saat ini berjumlah 740 kasus atau terdapat selisih 32 kasus.
Baca juga: Palembang keluar dari zona merah, Pemkot segera tentukan PSBB transisi
Baca juga: Antrean sampel usap COVID-19 di Sumsel mulai terurai
Ke 740 kasus aktif tersebut menyebar di Kota Palembang (553 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (53 kasus), OKI (38 kasus), Musi Banyuasin (24 kasus), Lubuklinggau (21 kasus), Ogan Ilir (16 kasus).
Kabupaten OKU 10 (kasus), PALI (10 kasus), Muara Enim (sembilan kasus), OKU Timur (lima kasus), Lahat (tiga kasus), Musi Rawas (tiga kasus), serta OKU Selatan dan Prabumulih masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Selain itu masih ada memiliki 553 kasus aktif, Kota Palembang sudah keluar dari zona merah dan menjadi zona oranye sehingga termasuk wilayah risiko sedang penyebaran COVID-19.
Baca juga: Sumsel anggarkan Rp500 miliar bantu kabupaten/kota atasi COVID-19
Baca juga: Dana kesehatan COVID-19 di Sumsel hanya mencukupi hingga Juni 2020
"Kalau itu (zona oranye) kami sepakat, artinya kasus di dalam keluarga memang masih ditemukan tetapi penyebarannya relatif terkendali," kata Yusri.
Namun ia meminta masyarakat tidak euforia dengan zona-zona yang mayoritas sudah mengalami penurunan pada berbagai wilayah, menurut dia kondisi kehidupan saat ini tidak dapat disebut normal meski kegiatan masyarakat dibuka kembali karena adanya penurunan zona.
"Adapun normal baru (new normal) itu memaksa kita untuk hidup dengan menjalankan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak dan rutin mencuci tangan," jelasnya.
"Saya yakin semuanya pasti sayang keluarga, maka jagalah keluarga kita agar tidak sakit atau bahkan meninggal akibat infeksi COVID-19," kata Yusri menegaskan
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel Yusri mengatakan sebanyak 52 penambahan kasus baru pada hari ini Senin (15/6) berasal dari Kota Palembang (39 orang), Kabupaten Musi Banyuasin (12 orang) dan Kabupaten Banyuasin (satu orang).
"Secara umum akhir-akhir ini kasus di Sumsel menurun, namun belum sepenuhnya terkendali," ujarnya.
Sementara kasus sembuh juga bertambah 15 orang sehingga total sembuh di Sumsel menjadi 651 orang, sedangkan kasus meninggal bertambah dua kasus dan total 57 kasus.
Total kasus sembuh dan meninggal dihitung sebagai kasus selesai, kata dia, maka kasus aktif dalam penanganan di Sumsel saat ini berjumlah 740 kasus atau terdapat selisih 32 kasus.
Baca juga: Palembang keluar dari zona merah, Pemkot segera tentukan PSBB transisi
Baca juga: Antrean sampel usap COVID-19 di Sumsel mulai terurai
Ke 740 kasus aktif tersebut menyebar di Kota Palembang (553 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (53 kasus), OKI (38 kasus), Musi Banyuasin (24 kasus), Lubuklinggau (21 kasus), Ogan Ilir (16 kasus).
Kabupaten OKU 10 (kasus), PALI (10 kasus), Muara Enim (sembilan kasus), OKU Timur (lima kasus), Lahat (tiga kasus), Musi Rawas (tiga kasus), serta OKU Selatan dan Prabumulih masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Selain itu masih ada memiliki 553 kasus aktif, Kota Palembang sudah keluar dari zona merah dan menjadi zona oranye sehingga termasuk wilayah risiko sedang penyebaran COVID-19.
Baca juga: Sumsel anggarkan Rp500 miliar bantu kabupaten/kota atasi COVID-19
Baca juga: Dana kesehatan COVID-19 di Sumsel hanya mencukupi hingga Juni 2020
"Kalau itu (zona oranye) kami sepakat, artinya kasus di dalam keluarga memang masih ditemukan tetapi penyebarannya relatif terkendali," kata Yusri.
Namun ia meminta masyarakat tidak euforia dengan zona-zona yang mayoritas sudah mengalami penurunan pada berbagai wilayah, menurut dia kondisi kehidupan saat ini tidak dapat disebut normal meski kegiatan masyarakat dibuka kembali karena adanya penurunan zona.
"Adapun normal baru (new normal) itu memaksa kita untuk hidup dengan menjalankan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak dan rutin mencuci tangan," jelasnya.
"Saya yakin semuanya pasti sayang keluarga, maka jagalah keluarga kita agar tidak sakit atau bahkan meninggal akibat infeksi COVID-19," kata Yusri menegaskan