Setelah penetapan zona merah, sejumlah truk lintasi jalan utama Kabupaten Banyuasin disemprot cairan disinfektan

Palembang (ANTARA) - Sejumlah truk dan kendaraan roda empat lainnya yang melintasi sejumlah jalan utama Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan disemprot petugas dengan cairan disinfektan, Senin, untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).

Upaya ini untuk merespon penetapan Kabupaten Banyuasin sebagai zona merah penyebaran virus corona di Sumsel, Minggu (10/5), setelah 15 kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

Petugas dari berbagai instansi secara bergantian menyemprot kendaraan yang melintasi jalan poros antarkabupaten itu, tepatnya di kawasan perbatasan Palembang dan Banyuasin.

Sementara itu, saat melintasi Posko Check Point, pengendaraan truk diminta untuk turun agar bisa dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.

“Apabila suhu di atas 36 derajat, maka akan dirujuk ke rumah sakit khusus rujukan COVID-19,” kata salah seorang petugas.

Bupati Banyuasin Askolani mengatakan dengan ditetapkannya sebagai zona merah maka sepatutnya warga semakin waspada.

Warga diimbau untuk mematuhi imbauan pemerintah, yakni menggunakan masker, menggunakan cairan hand sanitizer, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak dalam konsep social dan physical distancing.

Askolani tak menyangkal bahwa daerahnya cukup rentan dalam penyebaran virus corona karena merupakan daerah perlintasan, dan memiliki banyak warga yang bekerja di luar daerah.

“Jangan panik, kita semua berdoa agar terhindar dari virus ini. Yang terpenting tetap ikuti anjuran pemerintah, termasuk tidak mudik di masa Lebaran ini,” kata Askolani. Baca juga: Petugas siaga di Betung-Banyuasin awasi kedatangan bus luar kota, penumpang diminta turun untuk periksa suhu tubuh Baca juga: Banyuasin ditetapkan status zona merah baru COVID-19 di Sumsel

Ia mengatakan berbagai langkah nyata dilakukan Pemkab untuk merespon kondisi terkini di Banyuasin, seperti penyemprotan kendaraan yang melintasi kawasan perbatasan dengan cairan disinfektan.

Langkah ini dinilai cukup efektif, mengingat jalan poros ini tidak mungkin ditutup pemerintah karena menjadi akses satus-satunya pergerakan logistik antar kabupaten dan antar provinsi (Sumsel-Jambi), kata dia.