Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa rakyat tidak akan pernah suka dengan pemerintahan yang bertindak represif dan otoritarian.
"Apapun bentuk demokrasi yang kita pilih, rakyat ingin didengar suaranya. Ingin dihormati hak-haknya yang fundamental. Tidak dihambat dan dibatasi haknya untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum, termasuk pilkada," katanya, di Jakarta, Minggu.
Hal tersebut disampaikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat pidato pembukaan Kongres V Partai Demokrat yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta.
Menurut dia, aturan negara dan pemerintah tak boleh mengebiri kedaulatan rakyat dan mempersempit ruang politik (political space) yang mereka miliki.
"Belajar dari trauma dan pengalaman buruk di masa lalu, sampai kapanpun rakyat kita tidak menyukai pemerintahan yang represif-otoritarian," katanya.
Presiden ke-6 RI itu juga mengingatkan bahwa rakyat tidak menyukai sistem oligarki, dalam arti yang menentukan hanyalah segelintir orang, dan plutokrasi yang ditentukan kekuatan uang.
"Rakyat juga ingin dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang menentukan masa depan dan hajat hidup mereka yang pokok. Itulah harapan rakyat yang utama," katanya.
Hingga usia ke-71 ini, SBY hidup di semua pemerintahan, mulai era Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, hingga era reformasi.
"Saya belajar banyak tentang negara dan pemerintahan seperti apa yang didambakan oleh rakyat kita," katanya.
Apalagi, sebagai seorang anak desa dari Pacitan yang selama 20 tahun hidup dalam lingkungan masyarakat yang jauh dari kemudahan, miskin, dan relatif terbelakang.
"Karenanya, saya mengerti apa yang dirasakan dan diharapkan oleh 'grass roots', utamanya kalangan miskin dan tidak mampu," katanya.
Pengalamannya berada di pemerintahan selama 15 tahun dan lima tahun terakhir di luar pemerintahan, membuat SBY paham bahwa harapan rakyat tidaklah berlebihan dan mengada-ada.
"Secara 'genuine' rakyat hanyalah ingin hidupnya lebih baik. Masa depannya lebih baik. Negaranya juga lebih baik. Saat ini, dan ke depan nanti, rakyat kita ingin negaranya dalam keadaan aman dan damai," katanya.
Rakyat, kata dia, ingin politik yang stabil, masyarakat rukun dan toleran, menghormati perbedaan dan kemajemukan, keadilan yang tegak dan tidak tebang pilih, jaminan pelayanan kesehatan, hingga pertumbuhan ekonomi yang merata.
"Harapan rakyat inilah yang harus diperjuangkan oleh Partai Demokrat, sampai kapanpun. Siapapun presiden yang sedang memimpin dan partai politik manapun yang sedang berkuasa," katanya.
Berita Terkait
Prabowo puji SBY karena jalan kaki ketempat kampanye akbar
Rabu, 14 Februari 2024 21:27 Wib
Manajamen SFC berhentikan Coach Yoyo, rencana penggantinya Hendri Susilo
Rabu, 15 November 2023 7:42 Wib
Tekad Eko Budi Susilo gowes sepeda sampai Mekkah
Selasa, 19 September 2023 15:42 Wib
Susilo Bambang Yudhoyono resmikan Museum dan Galeri SBY*ANI di Pacitan
Jumat, 18 Agustus 2023 11:07 Wib
Arema berhentikan Joko Susilo
Kamis, 10 Agustus 2023 13:58 Wib
Arema FC naik turun
Selasa, 8 Agustus 2023 12:03 Wib
Pemain PSMS berharap Liga 2 Indonesia segera dilanjutkan
Rabu, 14 Desember 2022 15:38 Wib
KPK sebut pemda di Provinsi Lampung rentan korupsi
Jumat, 23 September 2022 9:46 Wib