Pemerintah tetapkan hasil penjualan sukuk ritel ST006 senilai Rp1,45 triliun
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menetapkan hasil penjualan Green Sukuk Ritel seri ST006 senilai Rp1,45 triliun dengan jumlah investor tercatat mencapai 7.735 orang.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu, menyatakan investor terbanyak berasal dari generasi milenial yaitu 3.950 orang atau 51,07 persen.
Dari jumlah tersebut, investor baru ST006 tercatat sebanyak 2.908 orang, yang sebanyak 56 persen diantaranya atau 1.630 investor merupakan milenial.
"Hal ini sesuai dengan tujuan pemerintah untuk mendorong investor milenial menjadi smart investor sekaligus peduli lingkungan," tulis keterangan pers itu.
Generasi Z (dibawah 19 tahun) yang berinvestasi pada ST006 tercatat sebanyak 21 investor atau Rp3,56 miliar dengan rata-rata pembelian sebesar Rp169 juta.
Berdasarkan wilayah, Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) mendominasi pemesanan dari sisi volume investor yaitu 59,03 persen dan dari sisi total volume 46,37 persen.
Sementara itu, profesi pegawai swasta mendominasi pemesanan yaitu sebanyak 2.822 orang atau 36,48 persen dengan wiraswasta mendominasi dari sisi volume yaitu Rp535,49 miliar atau 36,68 persen.
Catatan lain dari penerbitan ST006 adalah terdapat 692 investor yang membeli dengan nominal Rp1 juta dan 225 investor loyal yang telah membeli sukuk ritel sejak penerbitan ST002.
Berbeda dari penerbitan ST seri sebelumnya, ST006 ini diterbitkan dengan format hijau karena seluruh hasil penerbitan dimanfaatkan untuk pembiayaan proyek-proyek yang ramah lingkungan.
Proyek-proyek hijau yang dibiayai penerbitan ST006 berada di Kementerian Perhubungan (Layanan Bandar Udara, Kenavigasian, dan Pelabuhan), dan Kementerian PUPR (Embung, Jaringan Irigasi, dan Unit Air Baku).
ST006 ini juga merupakan penerbitan Green Sukuk Ritel pertama yang berarti menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan syariah dan mengatasi perubahan iklim.
Green Sukuk Ritel ini juga merupakan kelanjutan dari penerbitan Global Sovereign Green Sukuk yang diterbitkan Pemerintah tahun 2018 dan 2019.
Sebelumnya, Global Green Sukuk Indonesia telah mendapatkan tujuh penghargaan Internasional dari berbagai institusi sebagai The First World Global Green Sukuk.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu, menyatakan investor terbanyak berasal dari generasi milenial yaitu 3.950 orang atau 51,07 persen.
Dari jumlah tersebut, investor baru ST006 tercatat sebanyak 2.908 orang, yang sebanyak 56 persen diantaranya atau 1.630 investor merupakan milenial.
"Hal ini sesuai dengan tujuan pemerintah untuk mendorong investor milenial menjadi smart investor sekaligus peduli lingkungan," tulis keterangan pers itu.
Generasi Z (dibawah 19 tahun) yang berinvestasi pada ST006 tercatat sebanyak 21 investor atau Rp3,56 miliar dengan rata-rata pembelian sebesar Rp169 juta.
Berdasarkan wilayah, Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) mendominasi pemesanan dari sisi volume investor yaitu 59,03 persen dan dari sisi total volume 46,37 persen.
Sementara itu, profesi pegawai swasta mendominasi pemesanan yaitu sebanyak 2.822 orang atau 36,48 persen dengan wiraswasta mendominasi dari sisi volume yaitu Rp535,49 miliar atau 36,68 persen.
Catatan lain dari penerbitan ST006 adalah terdapat 692 investor yang membeli dengan nominal Rp1 juta dan 225 investor loyal yang telah membeli sukuk ritel sejak penerbitan ST002.
Berbeda dari penerbitan ST seri sebelumnya, ST006 ini diterbitkan dengan format hijau karena seluruh hasil penerbitan dimanfaatkan untuk pembiayaan proyek-proyek yang ramah lingkungan.
Proyek-proyek hijau yang dibiayai penerbitan ST006 berada di Kementerian Perhubungan (Layanan Bandar Udara, Kenavigasian, dan Pelabuhan), dan Kementerian PUPR (Embung, Jaringan Irigasi, dan Unit Air Baku).
ST006 ini juga merupakan penerbitan Green Sukuk Ritel pertama yang berarti menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan syariah dan mengatasi perubahan iklim.
Green Sukuk Ritel ini juga merupakan kelanjutan dari penerbitan Global Sovereign Green Sukuk yang diterbitkan Pemerintah tahun 2018 dan 2019.
Sebelumnya, Global Green Sukuk Indonesia telah mendapatkan tujuh penghargaan Internasional dari berbagai institusi sebagai The First World Global Green Sukuk.