Tim stabilisasi harga bahan pokok pantau Palembang
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Tim stabilisasi dan pengendalian harga bahan pokok memantau sejumlah pasar tradisional dan modern di Palembang, Kamis, untuk memastikan harga kebutuhan pokok terkendali jelang bulan Ramadhan yang jatuh pada Mei 2018.
Irjen Perdagangan Kementerian Perdagangan Srie Agustina di Palembang, Kamis, mengatakan tim stabilisasi itu akan mengawal langsung pergerakan harga di 34 provinsi di Tanah Air seperti halnya yang dilakukan pada tahun lalu.
"Sejak beberapa hari lalu seluruh eselon 1 Kemendag diterjunkan ke lapangan untuk memantau langsung pergerakan harga dan ketersediaan stok menjelang Ramadhan," kata dia saat memantau harga dan stok bahan pokok di pasar tradisional Palembang.
Srie mengatakan pemerintah fokus dengan pergerakan harga bahan pokok jelang Puasa dan Lebaran karena jika terjadi kenaikan harga diharapkan tetap terjangkau oleh masyarakat dan wajar.
"Harus sesuai HET (harga eceran tertinggi) berdasarkan peraturan menteri perdagangan dan harga acuan, kalaupun naik itu maksimal 2 persen dari harga normal," kata dia.
Ia memaparkan hasil pantauan di empat pasar tradisional di Kota Palembang, harga bahan pokok masih dalam kondisi aman.
Harga gula dan minyak goreng masih aman dan sesuai HET baik di pasar tradisional maupun modern, sementara telur masih sesuai harga acuan yakni Rp22.000 per kg.
"Sementara harga daging ayam yang sebelumnya melonjak sekarang di posisi Rp36.000 sampai Rp37.000 per kg. Masih tinggi," kata dia.
Tim stabilisasi dan pengendalian harga mengecek pasokan dan harga di Pasar KM 5, Pasar Cinde, Pasar Lemabang dan Pasar 16 Ilir yang merupakan barometer dari harga bahan pokok di kota itu.
Selain memantau pasar tradisional, Srie juga mendatangi Gudang Bulog dan sejumlah gudang distributor kebutuhan pokok.
Irjen Perdagangan Kementerian Perdagangan Srie Agustina di Palembang, Kamis, mengatakan tim stabilisasi itu akan mengawal langsung pergerakan harga di 34 provinsi di Tanah Air seperti halnya yang dilakukan pada tahun lalu.
"Sejak beberapa hari lalu seluruh eselon 1 Kemendag diterjunkan ke lapangan untuk memantau langsung pergerakan harga dan ketersediaan stok menjelang Ramadhan," kata dia saat memantau harga dan stok bahan pokok di pasar tradisional Palembang.
Srie mengatakan pemerintah fokus dengan pergerakan harga bahan pokok jelang Puasa dan Lebaran karena jika terjadi kenaikan harga diharapkan tetap terjangkau oleh masyarakat dan wajar.
"Harus sesuai HET (harga eceran tertinggi) berdasarkan peraturan menteri perdagangan dan harga acuan, kalaupun naik itu maksimal 2 persen dari harga normal," kata dia.
Ia memaparkan hasil pantauan di empat pasar tradisional di Kota Palembang, harga bahan pokok masih dalam kondisi aman.
Harga gula dan minyak goreng masih aman dan sesuai HET baik di pasar tradisional maupun modern, sementara telur masih sesuai harga acuan yakni Rp22.000 per kg.
"Sementara harga daging ayam yang sebelumnya melonjak sekarang di posisi Rp36.000 sampai Rp37.000 per kg. Masih tinggi," kata dia.
Tim stabilisasi dan pengendalian harga mengecek pasokan dan harga di Pasar KM 5, Pasar Cinde, Pasar Lemabang dan Pasar 16 Ilir yang merupakan barometer dari harga bahan pokok di kota itu.
Selain memantau pasar tradisional, Srie juga mendatangi Gudang Bulog dan sejumlah gudang distributor kebutuhan pokok.