Bencana lainnya adalah pohon tumbang di tiga lokasi, yakni Desa Krandegan (Gandusari), Desa Sumberingin (Karangan), dan Desa Dermosari (Tugu).
Sebuah pohon asam besar di Desa Dermosari menimpa pengendara motor beserta penumpangnya, yang kini tengah dirawat di rumah sakit.
Pohon tumbang juga menyebabkan kerusakan di Jembatan Kranjung, Kelurahan Tamanan.
Selain itu, tanah longsor menutup jalan di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, serta jalur penghubung antara Desa Surenlor dan Masaran.
Longsoran material dengan tinggi 25 meter dan lebar 10 meter menghalangi akses dari Trenggalek menuju Tulungagung melalui jalur Pagerwojo.
Berkat pengerahan alat berat, jalur Selingkar Wilis kembali bisa dilalui pada dini hari.
Sebagai bagian dari mitigasi, BPBD Trenggalek mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar aliran Sungai Ngasinan, untuk tetap waspada.
Wilayah Trenggalek merupakan satu dari 29 kabupaten/kota di Jawa Timur yang berpotensi menghadapi cuaca ekstrem, sebagaimana dilaporkan BMKG.
"Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, terutama saat hujan deras," tutup Triadi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Banjir-longsor landa sejumlah wilayah di Trenggalek