Pengamat sepak bola Fritz Simanjuntak mengatakan bahwa era Erick Thohir (ET) lebih stabil secara manajemen dan bisnis saat mengelola klub Liga Italia Serie A Inter Milan, sehingga berdampak kepada keberlanjutan jangka panjang bagi finansial klub.
Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, Fritz membeberkan, kondisi klub itu ironi saat ini sebab I Nerazzurri baru saja merengkuh gelar scudetto ke-20 di musim 2023/2024.
Pemilik sekarang, Suning Group, kata dia, gagal melunasi utang dan masih memiliki pinjaman sebesar 395 juta euro kepada Oaktree Capital yang jatuh tempo pada 20 Mei, dengan perincian sebanyak 275 juta euro merupakan utang pokok dan sisanya bunga selama tiga tahun.
Pengamat itu membandingkan kondisi pengelolaan klub pada masa Erick Thohir.
Pada saat itu, lanjut dia, Erick Thohir memang membutuhkan waktu untuk membangun klub dari kondisi rugi menjadi punya nilai tinggi.
Menurut dia, kondisi itu terjadi karena ET memang cukup konservatif dalam mengelola, tetapi dia mampu memberikan stabilitas bagi masa depan klub, termasuk dari sisi finansial.