Jembatan gantung diperbaiki, penyeberangan warga Karang Agung Baturaja segera normal

id Jembatan gantung, banjir di OKU, perbaikan jembatan, Pemkab OKU

Jembatan gantung diperbaiki, penyeberangan warga Karang Agung Baturaja segera normal

Jembatan gantung di Desa Karang Agung putus diterjang banjir pada Jumat (16/2). (ANTARA/Edo Purmana/24)

Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), bergerak cepat melakukan perbaikan jembatan gantung di Desa Karang Agung, Kecamatan Baturaja Barat, yang rusak diterjang bencana banjir beberapa waktu lalu.

"Perbaikan sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu oleh dinas terkait di lapangan," kata Penjabat (Pj) Bupati OKU Teddy Meilwansyah di Baturaja, Minggu.

Dia mengatakan perbaikan tersebut dilakukan pada lantai dan tiang penyangga jembatan yang rusak dihantam banjir akibat luapan Sungai Ogan pada pada Jumat (16/2).

Hal itu dilakukan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas menyeberangi sungai menggunakan jembatan gantung untuk ke luar desa.

"Meskipun perbaikan belum mencapai 100 persen, namun saat ini jembatan gantung sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar," ujarnya.

Pemkab OKU pun, kata dia, telah mengkaji untuk rencana pembangunan jembatan permanen agar lebih kokoh meskipun terjadi bencana susulan.

Apalagi, kata dia, jembatan tersebut dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat karena menjadi akses penghubung antar-kecamatan lainnya seperti Baturaja Barat dan Kecamatan Sosoh Buay Rayap.

"Kami sedang mengkaji apakah nanti jembatan gantung ini akan dibangun jembatan permanen," ujarnya.

Sementara sebelumnya Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Gunalfi  mengatakan bahwa selain jembatan gantung, sejumlah fasilitas umum seperti masjid dan Kantor Desa Karang Agung terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter.

Selain itu beberapa kawasan di Kecamatan Baturaja Barat juga terendam banjir seperti wilayah Tanjung Karangan, dimana akses jalan Lintas Sumatera tergenang air mencapai satu meter hingga sempat mengganggu arus lalu lintas di wilayah itu.