Kurang kesadaran, banyak pasien TBC meninggal sebelum pengobatan

id kasus tbc,tbc tanah air,tbc kemenkes,pasien tbc indonesia

Kurang kesadaran, banyak pasien TBC meninggal sebelum pengobatan

Ilustrasi - Tenaga kesehatan menunjukkan hasil rontgen thorax salah satu pasien di RSUD Kota Tangerang, Banten, Selasa (21/3/2023). (ANTARA/Fauzan/aww)

"Banyak juga orang yang sudah didiagnosis TBC, namun tidak mengakses pengobatan karena berbagai alasan seperti masalah sosio-ekonomi, stigma, kurang maksimalnya komunikasi, informasi dan edukasi serta kurangnya dukungan keluarga atau komunitas di saat pasien menjalani pengobatan," ujarnya.

Untuk menekan kasus TBC di Tanah Air, Kemenkes RI, salah satunya, mendorong dengan memberikan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat di berbagai tatanan seperti sekolah, lingkungan permukiman dan tempat kerja.

PHBS yang dimaksud seperti tidak merokok, melakukan aktivitas fisik, makan makanan sehat dan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, cuci tangan dengan sabun dan pengelolaan stres.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis 7 November 2023 masih menempatkan Indonesia pada urutan dua teratas kasus Tuberkulosis (TBC) di dunia.

Data di Global TB report pada 7 November 2023 menunjukkan urutan persentase jumlah kasus di dunia yaitu India (27 persen), Indonesia (10 persen), China (7,1 persen), Filipina (7,0 persen), Pakistan (5,7 persen), Nigeria (4,5 persen), Bangladesh (3,6 persen), dan Republik Demokratik Kongo (3,0 persen).

Laporan itu menginformasikan kasus TBC terus meningkat dari 10 juta orang di 2020 menjadi 10,3 juta orang pada 2021 dan kembali naik menjadi 10,6 juta orang pada 2022.

Sementara itu, berdasarkan data Kemenkes RI total kasus TBC tahun 2023 sebanyak 658.543 kasus per 3 November 2023.*



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes sebut banyak pasien TBC meninggal dunia sebelum pengobatan