Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis respirologi anak konsultan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr. Wahyuni Indawati Sp.A(K) mengatakan kontak erat di lingkungan rumah merupakan faktor risiko paling kuat terhadap penularan tuberkulosis (TBC) terutama pada anak.
“Yang paling kuat hubungannya adalah house of contact atau kontak di rumah, ada juga kontak erat meski nggak tinggal serumah tapi sering ke rumah itu juga perlu ditanyakan jika melakukan investigasi terkait siapa yang jadi sumber penularan anak,” kata Wahyuni dalam diskusi TBC pada anak yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Wahyuni mengatakan penyakit TBC adalah penyakit infeksi oleh kuman mikroorganisme atau mikrobakterium tuberkolosis, yang umumnya menular melalui droplet atau percikan.
Pada penderita TBC aktif dapat menularkan ke lingkungannya melalui batuk, bersin, dan berbicara dan terhirup oleh orang di sekelilingnya termasuk anak-anak.
Sebanyak 90 persen kuman TBC akan masuk ke saluran napas dan akhirnya ke paru, sehingga tidak menutup kemungkinan pada anak yang sangat muda dengan daya tahan tubuh yang belum optimal, kuman tuberkolosis akan menyebar ke seluruh tubuh.
Berita Terkait
Tuberkulosis dapat dicegah dan diobati dengan terapi pencegahan
Senin, 25 Maret 2024 10:01 Wib
Indonesia dorong penyediaan vaksin TBC terbaru dipercepat
Sabtu, 10 Februari 2024 11:16 Wib
Indonesia terima hibah Rp4,6 triliun untuk eliminasi HIV dan TBC
Kamis, 18 Januari 2024 19:59 Wib
Kurang kesadaran, banyak pasien TBC meninggal sebelum pengobatan
Sabtu, 11 November 2023 20:52 Wib
Pakar: Kasus tuberkulosis di Indonesia masihperingkat dua global
Rabu, 8 November 2023 13:12 Wib
Lapas Martapura OKU Timur uji skrining napi cegah penyebaran TBC
Sabtu, 7 Oktober 2023 18:34 Wib
Kemenkumham Sumsel skrining TBC para napi
Jumat, 8 September 2023 13:24 Wib
Kemenkumham Sumsel lakukan skrining TBC pada warga binaan
Kamis, 7 September 2023 22:13 Wib