Kontak erat di lingkungan rumah faktor kuat penularan TBC anak

id tuberkolosis, tbc, tbc pada anak,berita palembang, berita sumsel

Kontak erat di lingkungan rumah faktor kuat penularan TBC anak

Ilustrasi - Penyakit Tuberkulosis (TBC). (ANTARA/Shutterstock/Kateryna Kon/am)

“Kuman akan menyebar ke seluruh tubuh dan organ lain misalnya ke otak, ginjal, mata, tulang yang menimbulkan penyakit yang seringkali menimbulkan kecacatan atau bahkan kematian,” kata Wahyuni.

Pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan, seseorang yang berisiko menularkan kuman tuberkolosis di lingkungan rumah yang patut diwaspadai adalah yang dalam kurun waktu dua bulan masih menjalani pengobatan intensif, dan juga yang telah melakukan pemeriksaan dahak ada konfirmasi TBC sehingga risiko penularannya semakin tinggi.

Selain itu pada seseorang yang tidak memiliki gejala batuk namun ada bercak di paru saat rontgen juga patut dicurigai sebagai pembawa kuman tuberkolosis yang bisa menularkan sekitarnya.

Maka dari itu, ia menyarankan jika ada salah satu anggota keluarga yang terdiagnosis menderita TBC aktif segera lakukan skrining kepada seluruh anggota keluarga lainnya.

“Kalau ada yang TBC aktif maka harus skrining seluruh anggota keluarga, siapa yang terkena TBC, dalam hal ini bisa saja tertular TBC aktif bisa juga terpapar tapi nggak sakit atau TBC laten, itu ditentukan apakah harus segera tindak lanjut apakah di obati, atau diberikan terapi pencegahan TBC supaya ngga jadi aktif,” sarannya.

Adapun gejala TBC pada anak yang patut dicurigai setelah kontak dengan orang yang terdiagnosis TBC aktif adalah batuk yang tidak sembuh lebih dari dua pekan, demam tidak tinggi selama dua minggu, penurunan berat badan atau kesulitan menaikkan berat badan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kontak erat di lingkungan rumah jadi faktor kuat penularan TBC anak