Jenewa (ANTARA) - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (27/9) mengatakan varian-varian baru yang muncul tidak mengubah tingkat keparahan penyakit yang disebabkan virus tersebut.
"Kami belum mendeteksi adanya perubahan soal keparahan," kata pemimpin teknis WHO, Maria Van Kerkhove, saat menjawab pertanyaan Anadolu pada konferensi pers di Jenewa.
Jawabannya itu mengacu pada berbagai varian, seperti BA.2.86 (Pirola), XBB.1.15, EG.5 (Eris), dan XBB.1.16.
"Kabar baiknya adalah bahwa langkah-langkah penanggulangan kita berfungsi," ujarnya.
Kerkhove menyebutkan bahwa vaksin-vaksin COVID-19 yang saat ini ada masih "aman dan efektif" untuk mencegah penyakit-penyakit dan kematian akibat virus yang parah.
Berita Terkait
Delapan manfaat memiliki asuransi perjalanan
Senin, 24 Juni 2024 12:23 Wib
BRI nilai restrukturisasi kredit dampak COVID-19 telah selamatkan UMKM
Senin, 1 April 2024 15:15 Wib
BRI siapkan strategi jelang berakhirnya restrukturisasi COVID-19
Selasa, 20 Februari 2024 11:07 Wib
Guru Besar UGM: AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:19 Wib
Dinkes Sumsel temukan 28 kasus aktif COVID-19 pada Januari 2024
Rabu, 31 Januari 2024 23:24 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga bisa deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 20:44 Wib
Dinkes Sumsel temukan 15 kasus aktif COVID-19 di awal 2024
Kamis, 11 Januari 2024 19:13 Wib
Dokter imbau masyarakat tak egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 16:50 Wib