Perempuan harus lebih berani rintis karier di industri teknologi

id industri teknologi,perempuan di industri teknologi,peran perempuan,pegiat industri teknologi

Perempuan harus lebih berani rintis karier di industri teknologi

Ilustrasi perempuan yang sedang bekerja. (Foto oleh Christina Morillo dari Pexels)

"Saya memberanikan diri, ya sudah kita memulai tidak perlu dari titik kesempurnaan tapi just start anywhere. Dan saya memulai dengan berkolaborasi dengan para expert," ujar dia.

Sebagai perempuan yang juga memegang peran ganda, Gea mengedepankan prinsip manajemen waktu sehingga dirinya menjadi lebih disiplin dan efektif saat bekerja.

Di samping itu, menurut Gea, perempuan juga perlu membangun sistem pendukung (support system) sehingga peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus pemimpin di industri teknologi tetap berjalan dengan baik.

"Kita harus bisa membangun sistem yang bisa mendukung berbagai ambisi atau motivasi kita, karena tentunya saya tetap ingin menjadi orang tua atau ibu yang engage dengan anak-anak tapi saya juga ingin menggerakkan isu pendidikan yang menurut saya krusial dan sudah urgent," kata Gea.

"Jadi, bagaimana bisa menjalankan hal ini memang tentunya harus disiapkan sistem atau SOP dengan dukungan-dukungan yang bisa dipercaya di sekitar," imbuh dia.

Gea akan menjadi pembicara di konferensi tahunan Tokopedia "START Women in Tech" pada Sabtu (17/6). Dalam konferensi itu, Gea secara lebih lanjut akan membagikan pengalamannya sebagai pegiat industri teknologi yang mengembangkan GenEd guna memberdayakan dan meningkatkan peran guru di era revolusi industri 4.0.

"Tidak bisa dipungkiri zaman akan terus berkembang dan peran teknologi sangat krusial di berbagai perubahan, termasuk di pendidikan. Karenanya, lewat program seperti 'START Women in Tech', para pegiat teknologi terutama perempuan bisa saling menginspirasi dan berdiskusi langsung untuk berbagi pengalaman di industri ini," kata Gea.