Jakarta (ANTARA) - Founder & CEO Generation Educators (GenEd) Anggaris Anggia Cininta memandang bahwa perempuan harus lebih berani, terutama dalam menghadapi kegagalan, saat mulai memasuki karier di industri teknologi.
"Kita harus bisa lebih memberanikan diri untuk menghadapi kegagalan karena tentunya setiap jalan atau jalur itu pasti akan ada serpihan-serpihan kegagalan itu," kata perempuan yang akrab disapa Gea itu saat media briefing secara virtual di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, tidak masalah apabila perempuan memulai langkah di industri teknologi dari ketidaksempurnaan serta menemukan kegagalan. Gea berpesan agar perempuan harus lebih welas asih kepada diri sendiri (self compassion) sehingga tidak terlalu mengekspektasikan kesempurnaan di setiap bidang. Justru dari titik tersebut, perempuan akan belajar untuk terus menjadi lebih baik.
"Entah kita memang sudah ada dari background (pendidikan di bidang teknologi) atau kita membangun keterampilan baru, itu (kegagalan) pasti ada. Jadi, pesan saya, diberanikan saja. Mulai dari titik ketidaksempurnaan, it's okay," ujar dia.
Berbagi pengalamannya saat memulai perusahaan edtech GenEd, Gea berangkat bukan dari latar belakang pendidikan bidang teknologi. Meski awalnya menyimpan ketakutan pribadi, Gea tetap bertekad untuk mengembangkan platform edtech dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak dan pakar.