Deteksi kelainan otak bisa dilakukan melalui teknologi DSA

id kelainan otak, bethsaida, dsa

Deteksi kelainan otak bisa dilakukan melalui teknologi DSA

Ilustrasi Stroke (ANTARA/Pixabay)

Jakarta (ANTARA) -

Deteksi kelainan otak kini salah satunya bisa dilakukan menggunakan teknologi Digital Subtraction Angiography (DSA).

Otak merupakan pusat kendali tubuh yang mengatur segala fungsi vital, mulai dari gerakan hingga pikiran dan emosi. Namun, kelainan seperti stroke, aneurisma, hingga malformasi pembuluh darah bisa mengancam kualitas hidup seseorang, kata dr Febian Sandra, Sp.Rad, Subsp.RI(K), seorang ahli radiologi intervensi dari Bethsaida Hospital Gading Serpong dalam keterangannya pada Rabu.

"Untuk itu, deteksi dini menjadi kunci dalam mengurangi risiko komplikasi. Salah satu metode mutakhir yang kini menjadi perhatian adalah DSA," katanya.

DSA adalah teknik pencitraan medis berbasis sinar-X yang memungkinkan dokter melihat struktur pembuluh darah secara rinci dengan menghilangkan latar belakang seperti tulang. Teknologi ini digunakan untuk mendiagnosis berbagai kelainan pembuluh darah otak, seperti aneurisma, stenosis, atau bahkan pendarahan intrakranial.
Keunggulan utama DSA adalah kemampuannya memberikan gambar resolusi tinggi secara real-time. Hal ini memungkinkan visualisasi pembuluh darah abnormal atau penyumbatan dengan sangat akurat.
Prosedur ini juga bersifat minimal invasif, yang berarti pasien mengalami risiko komplikasi yang lebih kecil dan waktu pemulihan yang lebih singkat. Selain itu, DSA sering digunakan sebagai panduan untuk intervensi seperti coiling pada aneurisma atau embolisasi pada tumor.