OKI gunakan teknologi geospasial petakan potensi UMKM

id Sumsel,pemkab OKI,UMKM,teknologi geospasial

OKI gunakan teknologi geospasial petakan potensi UMKM

Arsip - Ketua Dekranasda Sumsel Febrita Listia Herman Deru menyaksikan pembuatan tenun kain songket. (ANTARA/HO-Dekranasda Sumsel)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan menggunakan teknologi geospasial untuk memetakan potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah itu.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM OKI Suhaimi di Kayuagung, Kamis, mengatakan data dan informasi geospasial dapat digunakan untuk pemetaan dan pendataan UMKM dan koperasi di suatu kawasan atau wilayah, beserta bidang usaha dan produknya.

"Teknologi ini bisa membantu pemetaan sistem rantai pasok (supply chain) dari masing-masing UMKM dan koperasi di Kabupaten OKI," katanya.

Ia menjelaskan alur proses kerja program itu diawali dengan pengumpulan data UMKM yang ada di wilayah OKI secara manual, mencakup informasi terkait jenis usaha, lokasi usaha (titik koordinat), jumlah tenaga kerja, produk yang dihasilkan, serta data pendukung lainnya.

Kemudian, data tersebut diinput ke dalam sistem Geographic Information System (GIS) sehingga webGIS akan menampilkan data UMKM tersebut secara digital.

"Dengan sistem ini, pengambilan keputusan terkait pembinaan dan pengembangan UMKM di OKI akan lebih terfokus dan berbasis data yang akurat,” jelasnya.

Penggunaan web GIS juga memiliki beberapa manfaat antara lain, data UMKM dapat dipetakan secara geografis untuk mengetahui lokasi usaha, potensi pasar sehingga memudahkan pemerintah dan pihak terkait dalam intervensi kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Selain itu, website ini untuk mewujudkan integrasi data UMKM OKI dalam satu database yang mudah diakses serta meningkatkan akses dan pemasaran UMKM.

"Dengan adanya pemetaan berbasis GIS, para pelaku UMKM akan lebih mudah mendapatkan informasi terkait peluang pasar, distribusi produk, hingga akses terhadap berbagai program pelatihan dan pendanaan yang tersedia,” ujarnya.

Terobosan itu diharapkan dapat mengakselerasi digitalisasi UMKM di Kabupaten OKI, serta membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk naik kelas, kata Suhaimi.