Penderita parkinson disarankan tidak boleh putus obat

id parkinson, gejala Parkinson, hari parkinson sedunia, obat parkinson

Penderita parkinson disarankan tidak boleh putus obat

Ilustrasi - Operasi pemasangan Deep Brain Stimulation (DBS) pada Pasien Parkinson ANTARA/HO-Siloam Hospital

Jakarta (ANTARA) - Apoteker klinis RS Pusat Otak Nasional apt. Nurul Ulya M.Farm menyarankan penderita parkinson sebaiknya tidak putus minum obat untuk mengurangi keparahan gejala.

“Kalau putus obat jadi kambuh lagi, kaku otot, persendian jadi terganggu sehingga gejala parkinsonnya tidak bisa tertangani dengan baik jadi kalau bisa tidak putus obat,” kata Nurul dalam diskusi memperingati Hari Parkinson yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Nurul mengatakan, obat yang diberikan pada pasien parkinson harus diminum sesuai instruksi dokter dengan frekuensi 1 kali sehari artinya minum setiap 24 jam sekali, 2 kali sehari artinya 12 jam sekali, atau 3 kali sehari dengan jeda tiap 8 jam sekali.

Jika tidak sengaja lupa minum obat di jam yang telah ditentukan dokter, baiknya tetap diminum ketika ingat. Dan mengubah jam minum obatnya di waktu yang baru setelah 24 jam obat terakhir di konsumsi.