Nurul juga mengingatkan ada beberapa obat yang tidak boleh diminum bersamaan dengan makanan atau baiknya diminum saat perut kosong seperti levodopa karena bisa menyebabkan terganggunya efektivitas obat.
“Harus dalam keadaan perut kosong, levodopa dia akan berikatan dengan protein makanan jadi absorpsinya juga jadi terganggu. Otomatis, kalau bersamaan dengan makanan, absorpsinya jadi terganggu, efektivitasnya jadi terganggu. Baiknya dalam keadaan perut kosong 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan,” katanya.
Jika pasien parkinson menggunakan selang makan, Nurul mengatakan sebaiknya konsultasikan lagi ke dokter untuk obat yang bisa dihaluskan dan yang tidak dan bisa mendapatkan terapi yang optimal untuk kondisi khusus pasien.
Ia menambahkan minum obat yang rutin dan teratur serta kontrol sesuai jadwal akan mencegah perburukan kondisi parkinson sehingga pasien bisa kembali menjalani rutinitas seperti sedia kala dengan normal dan produktif serta dosis obat yang akan berkurang seiring perbaikan gejala.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penderita parkinson disarankan tidak boleh putus obat
Penderita parkinson disarankan tidak boleh putus obat
Ilustrasi - Operasi pemasangan Deep Brain Stimulation (DBS) pada Pasien Parkinson ANTARA/HO-Siloam Hospital
