Palembang (ANTARA) - Sejumlah warga Desa Pinang Banjar, Kecamatan Gelumbang Muara Enim Sumatera Selatan "menyulap" lahan pertanian yang sering gagal panen menjadi tempat wisata andalan sehingga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
Pengelola wisata Pinang Banjar Dedi Irawansyah saat diwawancarai di Gelumbang Muara Enim, Kamis menyebutkan jika kawasan itu memiliki keunikan sehingga tidak cocok jadi lahan pertanian, yakni tergenang banjir saat musim hujan dan kering kerontang saat musim kemarau.
Kawasan itu kini jadi obyek wisata andalan daerah setempat karena tidak hanya dikunjungi wisatawan lokal namun juga tercatat dari India, Malaysia hingga Thailand sejak kawasan pertanian itu disulap pada 2021.
Pada 2024, katanya, kawasan Pinang Banjar itu bahkan meraih penghargaan tempat wisata terbaik tingkat Provinsi Sumatera Selatan.
Ajang Anugerah Pesona Desa Wisata (APDW) Tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) 2024 diumumkan pada 17 Juli tahun lalu untuk kategori Daya Tarik Pengunjung, Desa Wisata Pinang Banjar Kecamatan Gelumbang Muara Enim raih juara dua.
"Ya Wisata Pinang Banjar ini merupakan lahan pertanian warga Desa Pinang Banjar yang dulunya selama bertahun-tahun gagal panen akibat cuaca panas saat kemarau dan banjir saat musim hujan," katanya.
Warga setempat bertahun-tahun beberapa kali mengalami gagal panen akibat kondisi tersebut sehingga berdampak bagi perekonomian mereka.
Warga akhirnya melihat potensi untuk wisata setelah melihat keindahan kawasan itu saat terendam air kala musim hujan, yakni dari Desember hingga Juni setiap tahun.
Muara Enim "sulap" lahan pertanian gagal panen jadi tempat wisata

Saat sepasang kekasih menikmati keindahan wisata alam Pinang Banjar, Gelumbang, Muara Enim, Sumsel. (ANTARA/ M Imam Pramana)