Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan, Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia beberapa pekan terakhir menunjukkan pandemi masih berlangsung.
"Kenaikan kasus COVID-19 kembali menegaskan, kondisi saat ini masih dalam pandemi, dan situasi dapat saja 'unpredictable' atau sulit diperkirakan," katanya ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.
Selain itu Guru Besar Fakultas Kedokteran UI itu juga menambahkan bahwa saat ini perlu dicari dengan lebih pasti penyebab kenaikan kasus, dengan menggunakan dua cara.
Pertama, meningkatkan pengurutan genom menyeluruh atau whole genome sequencing (WGS) sesuai proporsi.
"Data baru menunjukkan ada 20 orang yang terkonfirmasi subvarian BA.4 atau BA.5 sementara peningkatan kasus sepanjang Juni sudah ribuan," katanya.
Kedua, perlunya penyelidikan epidemiologi mendalam pada semua atau sebagian besar kasus.
Tjandra menambahkan bahwa untuk menyikapi kenaikan kasus pada saat ini maka masyarakat perlu tetap menjaga prokes sesuai aturan yang kini berlaku.
"Vaksinasi juga perlu terus ditingkatkan, mulai dari dosis pertama hingga dosis ketiga atau penguat," katanya.
Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Asia Tenggara itu mengatakan, perlunya perhatian khusus untuk kelompok risiko tinggi seperti lansia, serta mereka yang memiliki komorbid.
"Terkait hal itu maka masyarakat masih perlu terus diingatkan agar lebih ketat pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan juga menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Tjandra Yoga Aditama juga menambahkan bahwa jika diperlukan maka bisa dikaji kemungkinan pemberian vaksin penguat kedua, atau "booster" kedua.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril melaporkan jumlah kasus terbaru subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Tanah Air hingga Selasa (14/6) siang berjumlah 20 kasus.
Berdasarkan data tersebut juga diketahui bahwa dari 20 kasus, dua kasus merupakan BA.4 dan 18 kasus merupakan BA.5
Berita Terkait
Polisi dalami kasus penikaman seorang anak kepada orang tua dan neneknya
Minggu, 1 Desember 2024 13:40 Wib
Kejagung periksa pejabat bea cukai terkait kasus impor gula
Jumat, 29 November 2024 11:02 Wib
TubagusChaeri Wardana mangkir lagi panggilan kasus Sport Center
Jumat, 29 November 2024 9:56 Wib
Penyerahan barang bukti tahap II uang Rp22,5 miliar kasus korupsi pembangunan LRT Sumsel
Kamis, 28 November 2024 20:16 Wib
Kejati limpahkan barang bukti Rp22 miliar kasus LRT Sumsel
Kamis, 28 November 2024 16:36 Wib
Polda Sumsel ungkap penyelundupan 17 ton pupuk bersubsidi
Selasa, 26 November 2024 19:49 Wib
Kejagung periksa kembali OC Kaligis terkait kasus Zarof Ricar terkait suap di MA
Selasa, 26 November 2024 13:43 Wib
Majelis hakim: Kerugian negara di kasus KAI capai Rp562,51 miliar
Senin, 25 November 2024 22:23 Wib