Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Arsul Sani mempertanyakan sikap pemerintah terkait penggunaan tanaman ganja (cannabis sativa) yang diperuntukkan untuk pengobatan.
"Banyak usulan dan masukan dari masyarakat terkait ganja untuk pengobatan, saya ingin mengetahui sikap pemerintah seperti apa," katanya dalam Rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi III DPR bersama Kementerian Hukum dan HAM di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Menurut dia, tidak bisa dipungkiri bahwa sampai derajat tertentu ganja bisa menjadi bagian dari obat. Sehingga sejauh mana pemerintah membuka ruang untuk hal tersebut.
"Saya sedih juga, kalau terulang lagi kasus-kasus seperti Fidelis di Kalimantan, yang menanam ganja untuk pengobatan istrinya, kemudian diproses pidana, dia masuk penjara dan istrinya meninggal," ucap Arsul mengingatkan.
Terkait hal itu, Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward O.S Hiariej mengatakan terdapat perdebatan yang sangat berat terkait penggunaan ganja untuk pengobatan.
"Beberapa negara bagian di Amerika Serikat yang sudah melegalkan ganja, setelah seorang dokter dari Universitas Oxvord bisa mengolah ganja menjadi suatu obat," jelasnya.
Namun kata dia, ketika memerhatikan dengan saksama tujuan UU Narkotika yang pertama dan utama, bukan membasmi peredaran gelap narkotika, tetapi menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan pengetahuan dan kesehatan.
"Ada aspek kesehatan, sehingga memang tidak menutup kemungkinan kalau ganja dilakukan untuk pengobatan bisa diakomodasi," ujarnya.
Panitia Kerja (Panja) Komisi III DPR menggelar RDPU bersama Kementerian Hukum dan HAM terkait revisi Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Berita Terkait
Persebaya menang
Selasa, 8 Agustus 2023 19:04 Wib
Tim gabungan temukan dua warga tertimbun longsor
Jumat, 14 Juli 2023 11:37 Wib
Bhayangkara catat enam kemenangan beruntun usai tekuk Bali United
Sabtu, 11 Maret 2023 21:03 Wib
Arsul Sani minta revisi UU Narkotika dapat mengurangi kelebihan kapasitas lapas
Senin, 23 Mei 2022 19:39 Wib
Bhayangkara FC bertengger di puncak klasemen setelah kalahkan Persib
Senin, 7 Februari 2022 4:49 Wib
Penyidik KLHK jerat nakhoda kapal pengangkut limbah pidana berlapis
Kamis, 13 Januari 2022 9:32 Wib
Pro dan kontra PPHN perlu dibuat matrik
Sabtu, 23 Oktober 2021 23:43 Wib
Pasangan Calon Gubernur dan Wagub Jambi Al Haris-Sani klaim unggul di semua daerah PSU
Sabtu, 29 Mei 2021 0:22 Wib