Ambon (ANTARA) - Gempa tektonik beberapa kali terus mengguncang Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku pada Kamis siang, menyusul gempa awal dengan magnitudo 5,9 yang terjadi sekitar pukul 09.42 WIB atau 11.42 WIT.
Berdasarkan informasi tertulis dari BMKG Stasiun Geofisika Ambon yang diterima ANTARA, hingga pukul 13.00 WIT ada empat kali gempa susulan terjadi Maluku Tengah setelah gempa pertama. BMKG menyatakan gempa-gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa susulan tercatat tidak sebesar gempa pertama. Gumpa susulan pertama terdeteksi pada pukul 11.57 WIT dengan magnitudo 3,4 di kedalaman 12 kilometer (KM). Pusat gempat di 19 KM Utawa Sawai-Malteng di titik koordinat 2.81 LS - 129.21 BT.
Kemudian gempa magnitudo 3,0 terjadi pada 12.07 WIT dengan kedalaman 10 KM di titik koordinat 2.86 LS-129.31 BT, yang berpusat 20 KM Barat Wahai.
Gempa susulan kembali terjadi pada pukul 12.14 WIT dengan magnitudo 3,2 dengan pusat gempa 17 KM Timurlaut Sawai. Titik koordinat 2.9 LS-129.29 BT. Dan gempa susulan terakhir tercatat pada pukul 12.57 WIT dengan magnitudo 3,1 SR dan kedalaman 10 KM.
Pada gempa pertama terasa hingga ke Kota Ambon dan mengakibatkan aktivitas sebagian warga terhenti untuk menyelamatkan diri. Pegawai di kantor Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon juga lari berhamburan keluar bangunan saat gempa terjadi.
Sementara itu, dari Jakarta Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyatakan bahwa gempa tektonik yang terjadi Maluku Tengah merupakan jenis gempa dangkal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (Oblique Thrust Fault).
Penyebabnya akibat aktivitas sesar naik Seram Utara (North Seram Thrust).
Bambang juga mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," katanya.