Sempat turun, saham BBCA naik seiring rencana stock split

id Stock split,BBCA,Saham

Sempat turun, saham BBCA naik seiring rencana stock split

Gedung Menara BCA di kawasan Bundaran HI, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Jakarta (ANTARA) - Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang diperdagangkan pada pukul 10.07 WIB di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, naik 650 poin atau 2,18 persen ke posisi Rp30.450 per saham seiring dengan rencana perseroan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split.

Frekuensi perdagangan saham bank swasta terbesar di Indonesia itu tercatat sebanyak 7.083 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,28 juta lembar saham senilai Rp220,17 miliar.

Kenaikan harga saham BBCA diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp104,87 miliar.

Dibandingkan posisi pada akhir tahun lalu atau year to date, harga saham BBCA tercatat masih menurun 10,04 persen (ytd). Meski demikian, BCA berhasil meraup laba bersih sepanjang semester I-2021 sebesar Rp14,45 triliun, atau naik 18,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp12,24 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BCA akan melakukan stock split untuk saham biasa dengan rasio 1:5.

Dengan aksi korporasi tersebut, harga saham BBCA yang saat ini hampir mendekati Rp30.000 per saham, akan menjadi sekitar Rp6.000 per saham. Investor ritel pun dapat membeli 1 lot atau setara dengan 100 lembar saham dengan harga Rp600.000 dari sebelumnya yang mencapai Rp3 jutaan.

Jumlah saham BBCA sebelum stock split sebanyak 34,65 miliar saham, sedangkan setelah stock split akan menjadi 123,27 miliar saham. Sementara itu, nilai nominal saham BBCA sebelum stock split yaitu Rp62,5 per saham. Sedangkan setelah stock split nilai nominal saham BBCA menjadi Rp12,5 per saham.

BCA menyampaikan, stock split bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di bursa dan harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel termasuk demografi investor muda, sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan.

Perseroan berencana untuk meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan sehubungan dengan rencana stock split tersebut pada RUPS Luar Biasa yang rencananya akan dilakukan pada 23 September 2021. Jadwal perdagangan saham dengan nominal baru di bursa diperkirakan pada Oktober 2021.