Ekspor Sumsel bertumpu pada karet selama pandemi 2020

id karet,ekspor karet,ekspor karet sumsel,ekspor sumsel,bps,bps sumsel,badan pusat statistik sumsel

Ekspor Sumsel bertumpu pada  karet selama pandemi 2020

Pekerja menyadap getah karet di kawasan perkebunan di Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Rabu (5/4). (ANTARA FOTO/Feny Selly/kye/17)

Palembang (ANTARA) - Ekspor Provinsi Sumatera Selatan bertumpu pada komoditas karet selama pandemi COVID-19 tahun 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Rabu, seperti tahun-tahun sebelumnya bahwa komoditas karet tetap menjadi penopang ekspor Sumsel yang berkemungkinan juga berlanjut pada 2021.

“Walau pandemi, karet tetap dibutuhkan terutama setelah negara-negara pengekspor pulih (China, Amerika Serikat dan India). Sehingga pergerakan mulai ada lagi sejak pertengahan tahun,” kata Endang.

BPS mencatat karet berupa karet remah (crumb rubber) berkontribusi sebesar 34,82 persen terhadap total ekspor nonmigas Bumi Sriwijaya.

Adapun nilai ekspor karet sepanjang tahun lalu mencapai 1,19 miliar dolar AS (USD) atau menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1,29 miliar USD.

Lantaran adanya perbaikan perekonomian global tersebut maka neraca perdagangan barang Provinsi Sumatera Selatan tetap surplus selama pandemi 2020 senilai 2.665,54 juta dolar AS (USD).

Akan tetapi capaian selama Januari-Desember 2020 ini jauh lebih rendah jika dibandingkan 2019 yang meraup 3.447,69 juta USD.

“Jika dilihat capaian sejak tahun 2017, ini menjadi surplus neraca perdagangan terendah. Biasanya, Sumsel mampu di atas 3.000 juta USD,” kata dia.

Penurunan ini disebabkan berkurangnya aktivitas ekspor-impor karena pengaruh penyebaran virus corona di negara ekspor. Pergerakan ekspor impor di Sumsel baru terasa pada triwulan akhir 2020.