Komisi VII DPR sambangi Kampung Songket 26 Ilir Palembang

id sumsel,palembang,ekspor songket,komisi 7 dpr ri

Komisi VII DPR sambangi Kampung Songket 26 Ilir Palembang

Wakil Ketua Komisi VII DPR Chusnunia Chalim saat meninjau pembuatan kain songket di Palembang, Minggu (8/12/2024). (ANTAR/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI dalam kunjungan kerja reses di Kota Palembang juga berkesempatan meninjau Kampung Songket 26 Ilir Palembang, Minggu (8/12/2024).

Para wakil rakyat itu berkesempatan melihat berbagai prioduk kain Songket Palembang, serta berdialog dengan para pelaku usaha tenun songket di sana.

Ikut pula dalam rombongan itu Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dan Chusnunia Chalim, serta 10 anggota DPR RI dari sejumlah daerah pemilihan dan fraksi.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim menyebutkan kain songket Palembang berpeluang menembus pasar ekspor.

Menurut dia potensi pasar kain songket Palembang itu terbilang cukup besar. Secara nasional kain songket itu sudah cukup diminati oleh konsumen karena memiliki nilai seni tinggi dan berpeluang menembus pasar ekspor.

Maka dari itu, pihaknya mendorong mitra agar kain songket itu dilakukan ekspor. Karena pasar internasional ini sangat memberikan ruangan produk yang memiliki nilai seni tinggi seperti kain songket.

Kemudian, pihaknya juga mendorong kementerian yang terkait agar industri kain songket diberikan pendampingan akses permodalan, pemasaran, dan sebagainya.

“Songket ini telah layak ekspor karena dari segi kualitas sudah cukup baik. Indonesia juga memiliki beberapa atase perdagangan di luar negeri dan dengan daya beli di beberapa negara lainnya yang terbilang tinggi, maka memungkinkan membuka pasar ekspor songket,” katanya.

Selain itu, pemerintah juga harus mempersiapkan langkah konkrit untuk untuk melindungi keberlangsungan usaha bidang sandang, seperti memetakan alur impor dan bagaimana memberantas impor ilegal

“Hal ini dibutuhkan dukungan dari aparat penegak hukum agar turun tangan dan selanjutnya adalah berkaitan dengan kewajiban-kewajiban dari pelaku usaha sandang, sebisa mungkin untuk meringankan beban beban pengusaha,” kata Chusnunia.

Sementara Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga memberikan apresiasi atas kerja keras dan inovasi yang dilakukan oleh para pelaku usaha songkket di Sumatera Selatan, termasuk di Kampung Songket 26 Ilir Palembang.

Saras juga berkesempatan menjadi nara sumber pada acara talkshow yang digelar bareng TVRI, RRI dan LKBN ANTARA Sumatera Selatan, Saras mengulas keberadaan pelaku usaha songket Palembang, yang menurutnya dituntut terus untuk mengkolaborasikan produk sehingga bisa lebih mendapatkan pasar, termasuk ekspor.

"Kain songket Palembang memiliki keunggulan dan kekhasan tersendiri, ini merupakan salah satu potensi. Namun upaya kreatif dan inovatif harus terus dilakukan , salah satunya mengkolaborasikan songket dengan kain khas lainnya, dan itu sudah dimulai dan itu bagus, namun perlu terus ditingkatkan lagi," kata Saras.

Kemampuan membaca pasar dengan mengkolaborasikan potensi yang ada sangat penting, dan itu semua harus dilakukan bersama sehingga menjadi kekuatan bersama dan maju bersama.

Sebelumhya 12 anggota Komisi VII DPR RI dan tim sekretariat meninjau kegiatan di Desa Wisata Kampung Pangan Inovatif Palembang.