Palembang (ANTARA) - Sembilan orang Pasien Dalam Pengawasan di Provinsi Sumatera Selatan yang meninggal dunia dan dimakamkan dengan protap keamanan kesehatan COVID-19 belum sempat diambil swabnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel Yusri, Rabu, mengatakan pengambilan swab akan dilakukan untuk keluarga pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal itu sebagai langkah deteksi dini guna mencegah penularannya tidak meluas.
"Jika di keluarganya ada yang positif COVID-19 setelah uji swab maka PDP yang meninggal itu kemungkinan positif juga, meskipun standar klinis menentukan positif atau tidaknya itu harus lewat tes PCR," ujarnya.
Kemungkinan lainnya, kata dia, PDP meninggal disebabkan dengan pneumoni dari bakteri alias bukan dari virus (COVID-19) atau ada penyakit lainnya, namun keluarga PDP tetap dikarantina sampai hasil swab keluar.
Baca juga: Update 29 April: Kasus positif COVID-19 Sumsel bertambah satu lagi dari Palembang
Baca juga: Pasien positif COVID-19 asal Prabumulih dinyatakan sembuh, pertama dari 12 kasus
Pihaknya menyebut ada 12 PDP yang meninggal hingga 29 April 2020, tiga PDP di antaranya dimakamkan dengan protap dan sudah diambil swab yang dalam waktu dekat akan keluar hasil pemeriksaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang.
Data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel per 29 April menyebut masih terdapat 86 PDP yang masih dalam proses pengawasan, 60 persen PDP berada di rumah sakit darurat, 30 persen isolasi mandiri dan 10 persen berada di rumah sakit rujukan.
Sementara kasus positif COVID-19 yang telah meninggal di Sumsel tercatat empat kasus, yakni dari Palembang (2), Prabumulih (1) dan Banyuasin (1), sehingga tingkat fatalitas kematian di daerah ini hanya dua persen dari akumulasi 144 kasus yang ditemukan per 29 April 2020.
Belum sempat uji swab, ternyata sembilan orang PDP di Sumsel sudah lebih dulu meninggal
Jika di keluarganya ada yang positif COVID-19 setelah uji swab maka PDP yang meninggal itu kemungkinan positif juga, meskipun standar klinis menentukan positif atau tidaknya itu harus lewat tes PCR