Washington (ANTARA) - Microsoft Corp pada Senin mengungkapkan pihaknya mengambil kontrol domain web yang digunakan kelompok peretas yang disebut "Thallium" untuk mencuri data.
Thallium diyakini beroperasi dari Korea Utara, kata Microsoft di sebuah unggahan blog. Peretas itu menargetkan pegawai pemerintah, lembaga think tank, anggota staf universitas dan individu yang bekerja pada masalah proliferasi nuklir.
Kebanyakan target berbasis di Amerika Serikat, Jepang dan juga Korea Selatan, kata perusahaan itu.
Thallium memperdaya korbannya melalui teknik yang dikenal sebagai "spear phishing", menggunakan email yang tampaknya kredibel saat pertama kali dilihat.
Microsoft mengatakan pihaknya kini mengendalikan 50 domain web yang digunakan kelompok tersebut untuk menjalankan operasinya, menyusul kasus yang diajukan terhadap kelompok peretas itu di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Virginia dan putusan pengadilan selanjutnya.
Thallium menggunakan malware untuk merusak sistem dan mencuri data. Tak hanya itu, Thallium juga merupakan kelompok keempat yang mendorong Microsoft menempuh jalur hukum, menurut perusahaan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Jokowi ungkap alasan dukung RK di Pilkada
Senin, 18 November 2024 20:50 Wib
Bakamla pastikan tak ada kapal penjaga pantai China di Natuna Utara
Senin, 18 November 2024 15:29 Wib
Seorang remaja mabuk keroyok anggota Polri
Senin, 18 November 2024 14:46 Wib
MA bentuk tim usut oknum pejabat PN Surabaya inisial R
Senin, 18 November 2024 13:55 Wib
KAI ingatkan masyarakat tak buka kembali perlintasan liar yang ditutup
Senin, 18 November 2024 13:21 Wib
MA tak temukan pelanggaran kode etik pada majelis kasasi Ronald Tannur
Senin, 18 November 2024 12:18 Wib