"Karakter Hanum dan Rangga ini kan ada karakter aslinya. Tapi, ada beban untuk saya agar Mas Rangga dan Mbak Hanum itu senang dengan peran yang saya mainkan," ujar Rio usai konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/11).
Beban Rio semakin bertambah karena film itu sudah memiliki edisi pendahulunya yaitu "99 Cahaya di Langit Eropa" dan "Bulan Terbelah di Langit Amerika".
Pada film sebelumnya, tokoh Rangga melekat pada Abimana Aryasatya sehingga Rio mesti menelisik seperti apa karakter yang mesti dimainkannya. Ia pun berkonsultasi dengan produser Manoj Punjabi dan sutradara Benni Setiawan.
"Enggak apa-apa, kita punya sesuatu yang baru. Karakter yang baru dengan aslinya, Rio," ucap Rio menirukan saran dari Manoj.
Begitu pula dengan Benni, sambungnya, membatasi sampai di mana tokoh Rangga harus dimainkan dan bagaimana mengirimkan pesan dalam film ini.
"Hanum dan Rangga" mengisahkan kisah perjuangan pasangan suami dan istri yang memertahankan cinta mereka.
Beban Rio semakin bertambah karena film itu sudah memiliki edisi pendahulunya yaitu "99 Cahaya di Langit Eropa" dan "Bulan Terbelah di Langit Amerika".
Pada film sebelumnya, tokoh Rangga melekat pada Abimana Aryasatya sehingga Rio mesti menelisik seperti apa karakter yang mesti dimainkannya. Ia pun berkonsultasi dengan produser Manoj Punjabi dan sutradara Benni Setiawan.
"Enggak apa-apa, kita punya sesuatu yang baru. Karakter yang baru dengan aslinya, Rio," ucap Rio menirukan saran dari Manoj.
Begitu pula dengan Benni, sambungnya, membatasi sampai di mana tokoh Rangga harus dimainkan dan bagaimana mengirimkan pesan dalam film ini.
"Hanum dan Rangga" mengisahkan kisah perjuangan pasangan suami dan istri yang memertahankan cinta mereka.